Sabtu, 11 April 2009

HARI - HARI BERSAMA KAKAK

Hari ini Jumat, 23 Januari 2009 rasa pedih yang mendalam kembali dirasakan adik karena ada tindakan yang dilakukan kakak kemarin yang sangat menyakitkan hati adik. Ini ketiga kalinya kakak membuat adik merasakan sedih yang sangat mendalam.

Entah suasana kerja kakak yang membuat moodnya sangat jelek atau memang disengaja. Kemarin (22 Jan 09) sepulang adik visit bersama Maya dari Depok dan C4 Lebak Bulus, adik menanyakan dengan kakak kenapa di telpon tidak mengangkat, padahal adik sudah membiasakan diri kalau telpon di jam kerja pasti yang dibahas adalah masalah kerjaan.

Adik : “kakak emang gak terima telpon dari adik?apa telpon adik gak bisa dijawab?”

Kakak : ada yang masuk di gsm

Adik : emang fren tidak ada, emang gak mau ngangkat she

Kakak : gak ada, tadi meeting Bless

Adik : emang gak bisa sms apa bilang lagi meeting?

Kakak : TERSERAH…!!!

Kakakpun setelah mengatakan hal itu dengan santai merasa sok sibuk dengan kerjaannya dan merasa hal itu biasa saja. Dia tahu kalau adiknya sangat sakit dengan cara menjawab itu karena adik merasa terdiam saking shocknya mendengarkan jawaban itu, tetapi kakak malah berdiam dengan sok EGP sekali.

Adik langsung merasa sangat sedih dengan jawaban kakak yang seolah seperti memang malas mempedulikan adiknya lagi. Dulu yang adik rasakan dari kakak adalah care dan sayang kakak sangat amat. Ketika ada telp yang tidak terjawab atau sedang meeting, sms pemberitahuan pasti diberikan. Tetapi kenapa sekarang justru kata-kata yang gak enak malah adik dapatkan.

Kakak memang mengalami perubahan semenjak Oktober 08 yang lalu. Adik tidak tahu apa yang menyebabkan perubahan itu. Adik berkali-kali mengatakan hal ini, tetapi kakak selalu bilang tidak pernah berubah. Adik sempat meminta kakak coba Tanya dengan orang apakah dia berubah atau tidak, tetapi kakak selalu menjawab orang bilang tidak berubah. Sempat adik meminta kakak coba bertanya ke Maya yang dulu tergolong sangat dekat dengan kakak apakah dia berubah atau tidak, tetapi kakak katanya menanyakan ke Maya dan katanya Maya menjawab tidak ada perubahan dari sikapnya.

Adik meminta kakak berkali coba Tanya ke Maya, tapi kakak selalu berkata Maya tidak bilang ada perubahan, sampai sempat adik Tanya ke Maya:

Adik : May, pernah gak abangku Tanya ke elo apakah dia berubah?

Maya : Sempat sih..

Adik : Emang loe jawab apa?

Maya : Saya terus terang dengan elo yach, saya jawab dengan jujur ke abang elo kalau dia memang berubah banget disbanding dulu, bahkan saya sampai sebisa mungkin tidak mau masuk ke ruangannya abang elo dan berbincang dengan dia.

Betapa kagetnya adik dengan jawaban Maya, kenapa yang kakak katakana berbeda dengan yang dijawab Maya. Kakak menutupi hal ini dari adik, sepertinya kakak gak ingin adik menarik cerita seputar perubahannya. Tapi kenapa??

Adik sampai berpikir apa yang harus adik lakukan supaya kakak tidak membuat sakit adik lagi?luka adik yang baru mau sembuh kenapa harus tergores lagi, sakit sekali rasanya jika luka yang baru mau membaik harus tergores lagi.

Kakak semnjak mendapatkan sedikit kepercayaan dari pak ack sepertinya memang berubah. Seumpama adik bilang ke kakakpun pasti akan menjawab tidak. Kakak memang terlihat agak angkuh semenjak itu dan seperti sok menutup diri dengan orang, termasuk dengan orang terdekatnya.

Kakak yang adik kenal dulu tidak banget seperti ini, kenapa kok sekarang imagenya seperti orang berambisi berlebihan dan cari nama?apakah adik salah melihat ini?

Memang kakak ketika adik dengan terus terang jika menyampaikan sesuatu ke kakak akan selalu berusaha mencoba mau mengungkapan uneg-unegnya ke adik, tetapi uneg-uneg yang disampaikan hanyalah uneg-uneg yang dimunculkan agar adik bisa menjauh dari dirinya. Adik menjadi merasa sudah tidak dianggap sebagi orang yang dekat lagi sepertinya.

Selama Januari 09 ini, kakak memang sudah beberapa kali bersikap kurang nyaman ke adik, tetapi adik merasa menjadi orang yang bodoh yang menganggap hal ini tidak menyakitkan hati dan berusaha menahan sakit yang terjadi. Kakak selalu menghindar dengan adik, baik di luar kantor maupun di dalam kantor. Jika di dalam kantor fine saja bagi adik, tetapi yang di luar kantor sangatlah tidak.

Saat ini, yang terlihat perubahan dari kakak adalah:

  • Sudah tidak pernah mau memulai menelpon lebih dahulu kecuali kerjaan.
  • Jika ada miscall dari adik, tidak pernah ada mau sms untuk memberitahu atau bertanya kenapa
  • Sudah tidak pernah mau mengagkat telpon di rumah
  • Sudah tidak mau berbagi/ share soal yang agak rahasia ataupun pribadi
  • Lebih EGP atas sikap ke adik
  • Sudah tidak mau datang dan mengatakan maaf jika adik sedang marah
  • Sudah tidak ada rangkulan yang hangat dari kakak
  • Selalu menghindar dan selalu sebisa mungkin tidak mau ada di dekat adik ketika duduk ataupun berdiri (terlihat menghindar)
  • Ketika adik biasa bermanja, selalu menghindar dan selalu berusah membuat kesibukan.
  • Menjauh atas tindakan adik yang suka bermanja, seperti takut.
  • Menghindar jika Sabtu buat bertemu, jika bertemu juga mungkin dipaksa lebih dulu
  • Jika ada informasi biasanya ada share walau jumlah tidak besar, tetapi sekarang sama sekali tidak ada.
  • Kenapa tidak pernah mau sekarang ini untuk memulai percakapan jika adik sedang marah?
  • Seharian jika adik tidak ada kabar, tidak ada sedikitpun lagi perhatian dari kakak berupa sms (dulu kakak selalu mau memulai dengan sms, kenapa jadi begini?)

Semua ini pernah diungkapkan ke kakak, tapi kakak sepertinya tidak mau kembali ke sikap yang menurut adik bisa membuat tenang hati, ada apa dengan ini semua?selalu banyak pertanyaan ke kakak yang akan muncul apa apa dan ada apa??

Dimana kakak yang dulu yang benar-benar bisa menjadi suatu kelebihan, kenapa sekarang semakin aneh perlakuannya ke adik?Bisa gak kakak memberikan rasa nyaman yang seperti dulu lagi? Hal ini menurut adik sangatlah tidak berat dan kakak kalau memang benar sayang dengan adik, kakak pasti bisa kembali dan kakak juga pernah bilang apa yang bisa membuat adik senang, kakak akan coba lakukan, tetapi kenapa bukan yang membuat adik senang yang adik dapat, yang ada luka yang diberikan??

Semalam adik sms ke kakak sampai beberapa halaman yang isinya ada mengatakan rasa sakit yang sudah dibuat, tapi ternyata sampai dengan pagi ini, kakak EGP atas rasa sakit yang adik rasa, tidak ada cara untuk mengajak berbicara berdua dengan baik dan clear, apakah ini cara yang membuat menyenangkan hati adik?

Baru aja sekarang (jam 09.00 sd 09.25) adik dipanggil bersama kakak oleh pak ack dan ternyata pak ack minta adik untuk terima pekerjaan di perusahaan jamu tradisional di Surabaya. Memang sangat mengagetkan dan adik yakin kakak sudah tahu itu, tapi kakak tidak ceritakan ke adik.

Adik bimbang atas tawaran yang ada, tidak tahu apa yang harus dilakukan, apakah kakak tahu? Tidak ada rasa kakak buat membantu kebingungan adik yang semakin jadi di hari ini. Hari ini benar-benar hari yang berat bagi adik, karena harus menjalani hati yang sedih dan juga dengan kebingungan.

Kakak mungkin beranggapan bahwa mungkin sekaranglah waktunya bagi kakak untuk tidak diganggu oleh adik lagi, dan mungkin kakak akan dengan senang hati dan bisa menjadi EGP atas apa yang terjadi dan bisa dengan membanggakan EGP yang dianggap sebagai prinsip oleh kakak.

Kenapa berat banget bagi kakak untuk dapat mencairkan suasana ketika sedang ada masalah?apakah itu juga dianggap prinsip? Adik pikir klo prinsip tidaklah seperti itu.

Kakak, adik sangat mengharapkan (mungkin kakak bilang ego) kakak bisa lebih bisa tidak seperti menjadi orang yang JAIM untuk memulai mencairkan suasana dikala adik sedang panas. Adik sangat berharap kakak bisa bersikap lebih hangat jika adik sedang tidak mood, karena kehangatan dari kakak yang bisa mengubah mood adik. Kakak, adik sangat sayang dengan kakak. Adik juga tidak tahu kenapa adik bisa sangat sayang sama kakak dan merasa benar-benar memiliki kakak yang adik tidak mau jauh. Ini sesuatu perasaan yang baru adik temukan dan adik baru bisa merasakan memiliki kakak yang sesungguhnya.

Senin, 26 Jan 09, adik cuti ke Surabaya buat test dengan pemilik Trees Djojo. Adik berangkat dari rumah jam 04.00 pagi. Memang kebetulan adik semanjak ada masah/ pendingan yang dinanti selalu tidak bisa dengan nyenyak untuk tidur (hal yang sangat susah untuk mencoba agar tidak terjadi seperti ini). Sewaktu interview, betapa kagetnya yang terjadi, ternyata sangat berbeda dengan konsep yang dibicarakan pak Ack ke adik. Ibu Tress ternyata meminta agar adik buat distributor sendiri (gile…) dan jual produknya. Adik berpikirin klo ada duit adik juga bisa sendiri buka distributor, gak perlu jual barang yang lebih sulit, barang yang lebih fast juga banyak…..

Diwaktu senggang interview, adik sms ke kakak “kak, kakak masih sayang kan sama adik? Klo masih sayang pls sms or telp adik”. Lama adik menunggu respons itu, tetapi ternyata jam 1.30 wib baru di balas oleh kakak “Kakak tidak pegang Hp 2hr. bukan masalah sayang tp kalo kumunikasi akhirnya selalu konflik kakak bingung harus apa. Hr ini meeting n jln dengan ack. Sukses di sby ya.” Itu adalah jawaban sms yang menurut adik sudah cukup melegakan hati adik ditengah kebingungan akibat konflik yang ada. Adik hanya membutuhkan respons dan sedikit jawaban dari kakak yang bisa menjelaskan atas apa yang telah terjadi. Adik sudah mengucap terima kasih atas jawaban yang diberikan walau tidak ada sedikitpun kata maaf yang terucap (maaf memang berat). Mungkin kakak merasa atas yang kakak ucapkan ke adik tidak menyakitkan adik, sehingga kakak merasa tidak mengucapkan kata maaf. Ya sudalah, adik sudah merasa lega dengan sedikit support kakak.

Hari ini Selasa, 27 Jan 09 adik menjalankan kativiti seperti biasa ke kantor, tapi adik masih merasa kurang tidur setelah beberapa hari sulit tidur dan setelah kemarin sempat komunikasi membaik dengan kakak di bandara dan tiba di Jakarta jam 11.00 malam. Adik lega bisa berkomunikasi dengan kakak, sehingga malamnya adik tidur sampai tadi bangun kesiangan, karena sudah merasa sedikit lega.

Memang pembicaraan di bandara kemarin adik tidak dapat berkata-kata banyak dan hanya percakapan yang gak mutu yang ada. Tapi hal ini hanya ingin menenangkan saja. Komunikasi dari jam 7.30 malam sampai dengan jam 8.30 (sampai baterai adik habis) dan hanya membicarakan informasi yang didapat dari bapak Roy seputar kejadian subdist Bali yang sebenarnya tidak bangkrut merut bapakl Roy dan hanya mau mengerjai PV saja dikarenakan komunikasi dengan Hawi yang kurang baik. Hawi menurut informasi dari Bapak Roy sudah tidak menghubungi Bp Rizki sudah 2 bulan lebih sebelum kasus ini menguap. Hawi dikatakan hanya memberi janji tanpa bukti dan itu yang membuat kecewa.

Selain itu juga sewaktu deal awal dengan subdist Surabaya dan Bali, menurut Bapak Roy, Hawi sudah membawa nama PV yang kurang enak, karena etika berbisnisnya sangat kurang. Contoh simple menrut bapak Roy adalah, yang ada kepentingan PV yang traktir malahan calon subdist, selain itu juga setiap makan sampai dengan acara subdist di malam hari, Hawi dengan pede tanpa ada tawaran untuk ikut dengan PD ikut acara dan makan lagi-lagi yang bayar pak Roy dan Subdist. Apakah level manager layak seperti itu bertingkahnya menurut Bp Roy?

Masih ada hal-hal kecil lainnya yang diceritakan oleh Bp Roy. Adik hanya minta saran dari kakak saat di bandara, apakah mengenai subdist bali yang berkaitan dengan Hawi harus adik ceritakan ke Ack atau tidak? Saran kakak adalah lebih baik sampaikan saja, tho juga Bp Ack emang sudah kecewa akan sikap Hawi. Mungkin dengan info yang ada Bp Ack bisa memberikan action yang lain atas subdist Bali. Itu saran yang diberikan kakak, dan menurut adik sangatlah pass alas an kakak (terima kasih kakak).

Selain itu, adik sempat bicara dengan kakak soal adik ngantuk dan emang karena sudah beberapa hari tidak bisa tidur karena masalah, dan kakak langsung dengan tegas mengingatkan ke adik kalau jangan menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi (dalam hal ini kenapa tidak bisa tidur). Sepertinya kakak memang tidak mau dikaitkan dengan masalah yang adiknya alami (sebenarnya adik juga sangat sedih dengan jawaban itu) tetapi adik mencoba kembali menahan rasa sedih itu dan mencoba menganggap memang adik yang salah karena adik tidak bisa mengendalikan diri sendiri kalau ada masalah.

“Andai kakak tahu kalau adik hanya membutuhkan sedikit kasih sayang kakak yang tulus ke adik dengan sedikit perhatian ke adik”

Hari ini, kakak datang sedikit lebih awal dari biasanya yang sudah datang sangat siang. Adik sama sekali belum berani untuk mendekat ke kakak, karena kakak masih dengan tampang cueknya dan tanpa sapaan apapun. Di imlek saja kakak tidak ada basabasinya buat telp ataupun sms ucapan, entah kenapa, apakah memang kakak tidak pernah melakukan hal yang begitu?

Hari ini juga adik ada janjian mau berbicara 4 mata dengan kakak soal konflik yang sering terjadi, tetapi adik sangat ragu, karena dari kemarin kakak bicara dengan adik sudah tidak seperti dulu lagi yang biasanya selalu memikirkan perkataan yang enak di dengar, tetapi sekarang perkataan yang keluar sudah tidak seperti itu lagi, sudah EGP saja, mau kesinggung atau kagak bukan urusan lagi (itu yang terasa di adik saat ini). Kata-kata kakak memang sekarang sudah dengan kata-kata yang kurang nyaman didengar di telinga.

Mungkin kakak juga membutuhkan adik mengerti kakak, tetapi yang harus adik mengerti dari kakak sepertinya mungkin akan berat bagi adik. Adik menganggap sebagi kakak karena adik benar merasakan memiliki seseorang yang disayang dan bisa membimbing serta mengerti adik. Hal ini yang memang adik tidak dapatkan dari orang lain ataupun dari kakak yang sekandung. Adik berharap jika kakak meminta adik mengerti kakak semoga saja tidak secara kagetan (sekaligus), karena adik harus belajar bisa menerima ini semua.

Pertemuan dengan kakak sore hari dan waktu memang sangat sore menurut saya. Kakak adik kira ada meeting dadakan di sore hari, ternyata kakak ada janji sama abbot untuk ambil susu dan kakak pergi dengan Amanda. Perbincangan mulau sekitar jam 07 malam sampai dengan jam 09.00 malam. Kami hanya berbincang mengenai apa yang menjadi konflik sebenarnya, adik menyampaikan kenapa kakak berkata-kata kasar dengan adik dan kakak tidak mau meminta maaf karena sudah berkata kasar dengan adik, tetapi kakak menjawab tidak ada yang salah mengapa harus ada minta maaf. Adik juga bingung, kenapa kakak tidak merasa salah kalau itu sudah membuat orang sakit?

Tapi dari sana, kami berbincang panjang soal masalah pertanyaan kakak ke Maya soal apakah berubah atau tidak, kakak meluruskan kalau Maya menjawab ada hanya sedikit perubahan saja dan tidak signifikan. Walau begitu, yang Maya katakana ke adik tetap berbeda dan kami mengambil kesimpulan sendiri-sendiri atas kejadian ini dan juga kami mengatakan mungkin hal ini untuk kebaikan kami.

Adik hanya minta ke kakak kembali, kalau berubah jangan terlalu drastis, karena terus terang adik tidak bisa terima hal ini. Kakak mengatakan yang adi bilang berubah atas item-item di atas untuk tetap sama persis memang tidak bisa, kakak memang merasa mengubah hal ini sedikit dan ingin membalik sikap adik agar memandang dari sisi lain. Sebagai contoh soal kalau biasanya adik telpon dan jika tidak diangkat, maka jangan mengharap kakak untuk meng sms seperti dulu, coba adik yang sms saja apa pokok yang akan dibahas. Memang ada benarnya, tetapi adik masih berpikir, kadang kalau misalnya adik ingin sharing or hanya ingin menenangkan hati, apakah adik juga harus sms begitu juga yach J

Kakak juga mengatakan kalau kakak memiliki trauma masa lalu soal kehidupannya, kakak bilang ada 2 trauma:

  1. Trauma yang terjadi diingatkan kembali di PV soal tagihan (kakak pernah cerita masa lalu kakak tentang keluarga yang berkaitan dengan hutang)
  2. Masalah jika kakak sedang kerja, dia takut kalau ada orang di belakangnya. Boleh ada di belakang kakak kalau kakak tidak kerja, missal selagi diam atau lagi main game atau hal yang berbau bukan kerja. (kakak tidak mau cerita traumanya ini, dan kakak mengatakan lain kali saja)

Adik sedikit mengetahui lagi tentang kakak, walau adik masih merasa kakak masih tidak seperti dulu mau cerita tentang dirinya. Dulu kakak agak terbuka dengan adik dan mau berbicara, tetapi kakak cenderung sekarang tidak mau berbicara soal pribadinya. Apakah kakak mulai menurunkan kualitas kepercayaannya ke adik yach?? Semoga saja hal ini tidak benar.

Kakak juga sangat merasakan keberatan dari pernyataan adik tentang sok sibuk, kakak sepertinya memang tidak mau dibilang sok sibuk, karena kakak memang benar-benar sibuk dengan pekerjaannya. Semoga salah bahasa Sok sibuk yang keluar dari pernyataan adik.

“Kakak, adik berharap besar semoga kakak mau berbagi dan share dengan adik dan tanpa ragu atau bimbang menceritakan hal yang berbau rahasia atau pribadi ke adik, karena jika kakak Tanya ke adik, adik akan melakukan hal yang sama agar dapat lebih saling mengenal”

Kesimpulan sementara dari pertemuan adalah kami harus saling komunikasi jika ada yang ganjil di antara salah satu supaya tidak terjadi konflik, baik jika adik berubah sikap ataupun kakak berubah sikap harus saling menyadari dan mencoba mencairkan suasana supaya bisa menjelaskan kenapa berubah sikap?

Kakak masih bingung memikirkan bagaimana harus berkomunikasi dengan adik supaya tidak terjadi konflik dan bisa membuat adik senang, itu ada lontaran kata-kata kakak yang sekarang juga menjadi pemikirin adik. Adik sebenarnya hanya berharap, jika berkumunikasi dengan jelas dan bisa dengan terus terang dan tidak dengan bentakan atau nada yang kurang enak, pasti akan berjalan dengan baik.

Semoga saja kakak bisa tahu kalau adik orangnya memang sensitive sekali dengan perubahan dan apa yang ada. Adik sadar hal ini tidaklah baik, tetapi untuk mengubah hal ini yang sudah tertanam sejak bertahun-tahun mungkin akan membutuhkan waktu juga yang tidaklah cepat. Maaf kakak atas sikap sensitive ini jika membuat beban bagi kakak, tapi adik mohon bimbingan kakak.

Kakak, adik sangat membutuhkan kakak untuk dapat membimbing adik, mengarahkan adik, bisa menjadi orang yang bisa adik panut. Adik memang baru merasakan kasih sayang seorang kakak dari kakak, dan mohon kakak dapat mengerti jika adik suka meminta dan bersikap yang agak berlebihan.

Kelebihan yang adik lihat ada di kakak dan membuat banyak orang merasa suka dengan kakak dan entah disadari atau tidak oleh kakak semoga jangan hilang. Yang adik amati dari sikap yang benar membuat orang suka ke kakak diantaranya:

  1. Kakak bisa memberikan pemikiran/ membuka wawasan orang. Misal ada yang mengalami masalah, kakak memang tidak bisa memberikan apa yang harus dilakukan, tetapi kakak bisa membuka jalan/ wawasan orang untuk berpikir sehingga orang tersebut bisa mengambil keputusan.
  2. Kakak lebih friendship
  3. Kakak bisa menjaga perasaan orang
  4. Kakak bisa berpikir dewasa menyikapi segala sesuatu walau kadang sering kalau ada masalah kakak masih terbawa emosi dan sikap itu hilang
  5. Kakak tidak ego dan jaim, tapi kadang juga jaimnya parah kalau muncul dan tidak mau mengakui atas jaimnya itu
  6. Kepintaran kakak dari segi administrasi
  7. Positif Thinking

Sore Kamis, 29 Januari 200 jam 14.00WIB sewaktu adik di c4 lebak bulus menemani Maya mengurus perubahan Vendor untuk Pradasari, adik di telpon oleh pak ack kalau dia baru saja mendapatkan informasi yang belum begitu jelas kalau adik di terminasi dan belum tahu kapan tanggalnya dan juga yang buat kaget nama Yany juga masuk dalam list terminasi. Adik sangat shock dengar ini, dan Maya bilang jangan shock dan jangan sedih, karena dia jadi sedih liat adik sedih, Maya suruh adik telp kakak saja biar adik bisa tenang karena kakak bisa membuat lega hati adik.

Malam jam 18.30 adik coba telp kakak mencoba menenangkan diri. Dengan suara kakak saja yang sedikit berbicara adik bisa tenang (memang ternyata kakak obat mujarab buat adik) dan malampun tidur bisa dengan nyenyak walau masalah sudah menimpa. Terima kasih kakak, semoga kakak bisa terus menjadi obat bagi adik dan tidak bosan memberikan obatnya J

Februari 2009 telah datang. Adek sangat lega dengan perubahan yang kakak tunjukan dengan adek walaupun perubahan yang nampak baru dari segi respons kakak atas sms atau hanya sebatas telpon serta sikap yang lebih ramah. Adek sudah mengucap syukur atas apa yang telah kakak lakukan buat adek.

Hari terasa sangat menekan di Februari ini, karena waktu yang ada bagi adek semakin sempit saja untuk bisa setiap saat ketemuan dengan kakak. Adek sangat merasa sedih dan tertekan karena akan jauh dari orang yang adek sayangi dan juga adek belum mendapatkan pekerjaan baru. Februari memang bulan yang agak kelabu.

Pada tanggal 06 Februari sampai dengan 11 Februari 2009 adek tidak ketemu dengan kakak, karena kakak ada meeting dan juga visit bersama ack dan juga adek ada visit dengan maya yang di cabang yang berbeda. Adek kangen banget pengen bisa demeg kakak, tapi pada Rabu, 11 Feb kakak janji dengan adek boleh demeg dengan sepuasnya ternyata adek harus kecewa, dikarenakan kakak mau pulang jam 06 sore dan harus jemput. Adek sudah menunggu kakak di ruangan sampai dengan jam 06 kurang 15 menit, dan orang masih sibuk saja keluar masuk, terutama budi. Seturunnya waktu mau pulang, kakak mampir dulu ke toilet dan adek juga kebetulan kebelet pipis, waktu mau turun dan padahal adek sangat ingin bermanja tahunya kakak malah ikut ngumpul dulu sama orang-orang di billiard, adek sanagt jengkel dengan ini dan adek dengan marah langsung pulang saja dan hanya sms payah, tidak tepat janji!

Adek sangat kesal dengan yang terjadi pada sore itu, padahal hari itu adek memang lagi badmood dikarenakan pagi hari waktu berangkat mobil adek saja sudah ditabrak motor (untung tidak lecet), trus belum lagi minta cepat-cepat keluar dengan maya, maya sok sibuk, waktu keluar maya juga lagi BT karena dapat email ga enak dari RBM yang isinya seolah maya tidak memberikan progress atas apa yang dilakukan maya dalam pengurusan vendor, sudah itu ditambah sorenya harus melihat kakak begitu lagi.

Pagi 12 Feb 09, adek sampai kantor jam 07.10 wib dan waktu parkir di luar pagar kantor, kakak juga datang pagi, tapi kakak yang ada tidak mau naik ke ruangan dan malah nunggu di bawah saja, gak tau apa maksud kakak, apakah kakak tidak mau memenuhi apa yang adek minta yach, padahal adek sms semalam kalau pagi besok adek minta waktu sebentar saja buat melegakan hati dan kakak Cuma jawab diushakan (seperti gak rela bgt).

Kakak, jangan buat adek selalu bingung dengan yang terjadi kakak. Apakah permintaan adek ini sangat berat banget bagi kakak?

Adek hanya mencari waktu yang tidak sibuk dan juga waktu orang tidak ramai, hal ini dikarenakan adek tidak enak dengan orang-orang. Apakah kakak ingin adeknya selalu dibicarakan orang seh.. L

Adek akan ke lapangan dengan bayu saja, karena maya katanya tidak mau keluar kantor. Feeling adek emang maya bimbang mau resign dari PV, makanya butuh advice.

Ternyata Maya akhirnya memutuskan untuk ke lapangan sama adek juga. Kita ke Hari-hari dan juga habis itu langsung ke Asemka buat beli parfum.

February 14, akhirnya kakak mau ketemuan dengan adek walau sepertinya dipaksakan sekali buat ketemu. Kakak janji ketemu dengan adek jam 14an tapi ternyata ditemua oleh kakak jam 15.30, adek jengkel banget dengan kakak. Tapi untungnya kakak masih mau mengatakan maaf ke adek dan mau mengakui kesalahan. Adek gak tauharus berkata apa lagi karena memamang sepertinya kakak tidak mau mencoba membuat prioritas terhadap adek.

Valentine day ini memang adek sengaja memaksa kakak buat ketemu karena adek ingin memberikan sesuatu ke kakak sebagai tanda kasih sayang adek ke kakaknya. Adek belikan kakak sweeter tanpa tangan dan adek pikir sangat coicok buat kakak.

Adek Cuma pesa ke kakak untuk dapat di pakai pada senin nanti, dan adek yakin kakak pasti kelihatan sangat keren. Kakak akhirnya meng iya kan untuk memakainya dan adek sangat lega serta senang banget karena kakak memang sangat bisa menghargai orang.

Waktu sangat terasa pendek karena hari sudah malam, dan kakak juga mau minta pulang, ada rasa kecewa memang terhadap ini semua, sudah datang telat dan rebit mau pulang saja. Tapi karena kakak sudah mengatakan bahwa kakak akan bersedia menyediakan waktu buat adek di hari-hari berikutnya, dan kakak janji senin akan memakai baju serta mau keluar bareng, adek sudah merasa lega. Adek memang terlalu sayang dengan kakak, tapi apakah sayang adek bisa diterima dan dihargai oleh kakak? I hope so…

Senin, 16 Feb 09, kakak dengan gagah terlihat memakai pemberian adek, ternyata kakak memang cocok memakainya, walau kakak bilang baru pertama kalinya memakai sweeter yang seperti itu. Adek malah berharap kakak akan sering memakainya, ini benar-benar keren. Adek sempat ambil foto kakak pada saat itu, tapi sayang, adek lupa foto bareng sekalian sama kakak.

Sore sepulang kerja, kakak dan adek keluar makan ke kafe dekat kantor (BCC Corner) dan hanya berbincang sedikit dengan kakak. Kakak kebanyakan bicara soal kerjaan dan adek sangat bosan kalau acara buat keakraban malah yang dibahas masalah kantor lagi. Tapi yach udalah, kakak juga sekarang agak menutup diri menceritakan tentang dirinya, tidak seperti dulu yang mau membuka diri, mungkin one day kakak bisa menganggap adek seperti saudara kandung kakak dan juga teman buat bercurhat.

Adek hanya ketemu kakak dari jam 18 sampai dengan 20, lumayanlah 2 jam bersama dengan kakak. Adek sangat berharap kakak bisa mempunyai waktu yang tidak hanya singkat ke adek.

Adek sanagt merasa lega semejak pertemuan yang selesai konflik kakak bisa berubah seperti dulu dan agak terlihat sedikit sayangnya ke adek. Adek bisa minta bermanja dengan kakak walau hanya diberikan sebentar dan kadang kala dibuat kakak harus BT menunggunya dan kadang kala berolah raga dulu dan badan sudah bau dengan keringatnya. Adek harus bisa menerima hal ini, dan sudah senang karena kakak sudah bisa mengerti adek, karena sedikit kemanjaan adek ke kakak tersebut sudah dapat membuat lega yang sangat mendalam bagi adek.

Adek semakin sedih karena hari terasa semakin cepat saat ini untuk meninggalkan PV dan adek merasa, mungkin nantinya akan sulit mendapatkan waktu buat bernaja lagiu dengan kakak. Kakak, adek berharap jika nanti walau sudah tidak satu office lagi agar jangan mengurangi rasa sayang kakak ke adek dan dapat memanfaatkan waktu kalau axdek ingin ketemu dengan kakak buat menenangkan hati.

Kakak, adek sangat sayang dengan kakak…Inikah nikmatnya punya kakak??...

Hari ini, 19 Feb 09, adek masuk jam 12.30 ke kantor, karena adek ada interview di GMK dan sepertinya optimis bisa keterima di sana. Adek langsung ketemu dengan kakak yang sedang makan siang di seberang kantor. Disana ada heri dan prast, heri duduk di samping kakak, dan prast sendiri. Adek akhirnya datang dan duduk di samping prast. Sehabis makan, sikap kakak memang sepertinya cuek saja dan seolah2 tidak terjadi apapun. Kemarin adek janjian dengan kakak buat keluar bareng, tapi tidak jadi karena adek ada exit interview dengan HRD dari jam 15 sampai dengan 18. kakak juga banyak kerjaan dan sampai jam itu juga belum kelar. Akhirnya adek hanya minta waktu buat bermanja saja dengan kakak sebentar. Kakak bilang besok saja kita keluarnya dan hari ini adek akan mencoba minta waktu kakak buat keluar bareng ke tempat makan yang bisa asik buat ngobrol.

Adek tadi konfirmasi dengan kakak jam 14:59, dan kakak menjawab masih banyak kerjaan dan hanya bilang kalau selesai kerjaannya yach. Adek sangat kecewa dengan jawaban kakak, tidak seperti waktu kakak ketemu dengan kakak sabtu lalu di lippo. Kayaknya buat sedih bgt, kemarin saja sudah hal yang sama yang dijawab kakak dan hari ini juga jawaban yang sama. Waktu adek di sini ud tinggal 6 hari lagi, kakak sepertinya gak peduli hal ini….. L

Kenapa seh harus adek selalu dianggap gak penting, apakah buat sedih orang itu menyenangkan???

Maaf kak, kalau adek dianggap tidak bsia mengerti kakak….tapi adek hanya memanfaatkan sisa waktu yang ada saja.

Kakak pasti tahu rasanya kecewa itu bagaimana? Dan seberapa sering memang adek mengungkapkan rasa kecewa ke kakak. Sesak kak rasanya menahan rasa kecewa….

Adek berharap sekali kakak bisa memenuhin janji kakak, dan adek sangat menghargai janji yang telah dipenuhi. Coba kakak remain juga seberapa sering adek minta ketemuan dengan kakak dan janjian dengan kakak yang kakak tolak dan batalkan?apakah intensitasnya kebanyakan yang direalisasi atau dipenuhi?sepertinya kata-kata manusia hanya bisa berencana saja yang sering muncul.

Apakah adek terlalu memaksakan kehendak ke orang sehingga membuat ditolak itu yang harus diterima??

Setelah adek Pop up Kakak dengan kalimat seberapa sering kakak tolak ajakan adek, kakak baru menjawab ya udach adek atur aja…dan kenapa selalu harus adek ngomong gak enak kakak baru mau meng iya kan permintaan adek seh?

Adek merasa gak nyaman banget kalau seperti itu, karena kesannya meng iya kan dengan persaan terpaksa. Kak, jangan seperti ini donk…..

Sore jam 17, adek sudah mulai menunggu kakak dan ternyata sampai hamper jam 18, kakak tetap merasa seperti tidak ada janji saja. Adek sangat kesal dengan semua ini!! Sampai akhirnya adek mengatakan sudah 1 jam neh….dan kakak hanya mengatakan adek khan gak bilang jam berapa ke kakak?? Ini semakin buat adek kesal dan buat sampai harus menghela nafas. Akhirnya jam 18.15 baru mau mengajak buat keluar.

Adek keluar dengan kakak dengan rasa yang sangat jengkel. Adek akhirnya bawa mobil ke pizza hut dan di sana adek mencoba menenangkan diri dan menahan emosi yang ada. Akhirnya kita berbincang untuk menemukan penyebab ketidak nyamanan ini dan ternyata memang ada komunikasi yang tidak selesai da tidak sampai sehingga membuat suasana jadi kurang enak.

Adek mencoba terus buat bertanya ke kakak tentang apa yang membuat kekurang nyamanan di adek, namun intinya adalah kakak tidak mau apa yang adek lakukan dan adek harapkan bisa terwujud semuanya. Kakak mencoba melihat jam berkali-kali dan adek hanya mengatakan adek gak mau dibatasi dengan waktu pembicaraan ini.

Kita akhirnya pulang jam 20.30 dari sana dan adek sempat minta bermanja dengan kakak walau tidak puas karena kakak sepertinya tidak nyaman atas yang adek lakukan. Sewaktu sudah jalan, adek telp kakak dan berbincang sampai akhirnya adek bertanya ke kakak, selama kakak kenal adek, apa yang kakak rasa dan ketahui tentang adek?

Kakak menjawab “adek itu terlalu egois, memaksa kehendak”. Lalu adek Tanya apa gak ada positifnya? Kakak hanya bilang positifnya ada, tetapi mungkin tertutup oleh ke egoisan adek, mungkin adek itu sikapnya seharusnya untuk cewek, karena terlalu sensitive. Adek kembali bertanya apakah tidak boleh seorang cowok itu sensitive?dan kakak menjawab boleh saja kok. Adek jadi merasa dengan jawaban-jawaban kakak bahwa adek adalah orang yang tidak jelas sikapnya. Selain itu adek tidak sengaja akhirnya membahas soal income kakak dan adek merasa sangat bersalah telah membahas itu. Namun kakak berkata soal penghasilan kakak tidak merasa begitu privacy kok. Adek sedikit lega dengan kata-kata kakak tersebut.

Perjalanan adek sampai sudah di rumah dan percakapan masih berjalan, sampai kakak akhirnya tiba di Ciputat dan ke ATM dan ternyata kakak mengatakan ikut invest yang internet, dan adek mengatakan jangan kak, karena resiko terlalu besar, namun kakak tetap saja jalan.

Adek bertanya ke kakak berapa besar kakak investnya, dan kakak tidak mau menjawan dan menganggap hal itu privacy. Justru semakin membuat bingung bagi adek, tadi mengatakan tidak begitu rahasia soal income, tetapi kenapa kok soal invest kakak kok malah merasa menutup. Adek mencoba menanyakan berulang dan ber harap kakak mau mengatakan berapa besar kakak invest, ternyata kakak tidak juga mau mengatakan hal ini dan hanya mengatakan minimum 250 dan dibawah 1 jt. Adek sangat jengkel, kenapa kakak tidak mau mengatakan ke adek….

Sepertinya kakak memang tidak mempercayai adek, tapi tidak tahu kenapa kok kakak dengan orang lain bisa mengatakan dan mau berbagi? Ini membuat adek menjadi sangat sedih dan pesimis melihat tingkah kakak. Adek tahu kalau adek mengungkapkan kata ini, pasti kakak akan menjawab itu khan pemikiran adek saja, terserah yang mikir (ini juga dach buat kesan egp). Apakah adek tidak bisa menjadi bagian dari hidup kakak dan benar-benar merasa dianggap saudara yang bisa diajak berbagi dan bercuhat/??

“Kakak, adek hanya mengharapkan kakak bisa berbagi dengan adek dan tanpa ragu bisa berbagi. Percayakah kakak dengan adek?”

Hari ini, Jumat 29 February 2009 adek sangat merasa sedih akan tindakan kakak semalam. Adek memikirkan ini sampai tidak bisa tidur. Memang adek ada salah karena terlalu ikut campur urusan orang, tetapi rasa sayang adek yang mendorong adek berbuat begitu.

Kakak sama sekali tidak ada menjawab 1 sms pun dari sekian banyak sms yang adek kirim dan bahkan sms adek yang bilang kalau masih perhatian ke adek dan masih sayang tolong balas sms adek saja tidak di balas. Apakah ini pertanda sudah tidak ada rasa care lagi di kakak ke adek? Apakah Cuma segini saja rasa sayangnya kakak ke adek?apakah hanya sebatas ini saja yang dianggap saudara?

Uh…adek sangat stress. Adek tadi ber doa, Tuhan tolong buat kakak Armando bisa menganggap persaudaraan kami ini sebagai suatu yang sangat Iya hargai dan bisa dia dalami dengan sepenuh hati. Tuhan tolong jangan buat kakak Armando hanya menganggap persaudaraan ini hanya seperti persahabatan biasa saja.

Apakah adek harus memulai menyapa lebih dahulu hari ini?apakah kakak yang akan menyapa lebih dahulu (sepertinya sangatlah tidak mungkin).

Yohanes

15:10 Kalau kalian menjalankan perintah-perintah-Ku, kalian tetap setia kepada kasih-Ku, sama seperti Aku tetap setia kepada kasih Bapa karena menjalankan perintah-perintah-Nya.

15:11 Semuanya ini Kuberitahukan kepadamu, supaya kegembiraan-Ku ada dalam hatimu, dan kegembiraanmu menjadi sempurna.

15:12 Inilah perintah-Ku: Kasihilah satu sama lain, sama seperti Aku mengasihi kalian.

15:13 Orang yang paling mengasihi sahabat-sahabatnya adalah orang yang memberi hidupnya untuk mereka.

15:14 Kalian adalah sahabat-sahabat-Ku, kalau kalian melakukan apa yang Kuperintahkan kepadamu.

15:15 Kalian tidak lagi Kupanggil hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang sedang dikerjakan tuannya. Kalian Kupanggil sahabat, sebab semua yang Kudengar dari Bapa, sudah Kuberitahukan kepadamu.

15:16 Bukan kalian yang memilih Aku. Akulah yang memilih kalian, dan menyuruh kalian pergi untuk berbuah banyak -- buah-buah yang tak dapat binasa. Maka Bapa akan memberikan kepadamu apa saja yang kalian minta kepada-Nya atas nama-Ku.

15:17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah satu sama lain."

15:18 "Apabila dunia membenci kalian, ingatlah bahwa Aku sudah lebih dahulu dibenci oleh dunia.

Roma

12:10 Hendaklah Saudara-saudara saling mengasihi satu sama lain dengan mesra seperti orang-orang yang bersaudara dalam satu keluarga, dan hendaknya kalian saling mendahului memberi hormat.

12:11 Bekerjalah dengan rajin. Jangan malas. Bekerjalah untuk Tuhan dengan semangat dari Roh Allah.

12:12 Hendaklah Saudara berharap kepada Tuhan dengan gembira, sabarlah di dalam kesusahan, dan tekunlah berdoa.

12:13 Tolonglah mencukupi kebutuhan orang-orang Kristen lain dan sambutlah saudara-saudara seiman yang tidak Saudara kenal, dengan senang hati di dalam rumahmu.

Adek mencoba popup kakak dan menanyakan apakah sms adek tidak akan di respons?adek sudak popup sampai 2x dan memang kakak ternyata sudah tidak memberikan respons apapun. Apakah memang perlakuannya akan begini dengan adek dan apakah memang kakak sudah tidak pedulu dan sayang lagi dengan adek?

Ini memang hari-hari terakhir adek yang sepertinya mungkin akan dibuat semakin penuh dengan tekanan. Adek sudah cukup stress dengan akan berhentinya adek kerja dan juga belum dapat kerjaan baru, malah harus juga menerima tekanan yang harus berakhir dengan hubungan dengan kakak yang tidak enak situasinya. Apakah tekanan ini harus dihadapi secara bersamaan….apakah tidak ada orang yang bisa mengerti tekanan yang adek alami…L

Tadi jam istirahat, adek keluar makan dengan Yanny kea yam baker Palmerah. Adek makan dan hanya bercerita tentang apa yang dilakukan nantinya setelah berhenti kerja. Adek sangat tidak konsen karena belum mendapatkan jawaban apapun dari kakak, dan sepertinya kakak memang sengaja membuat seperti ini agar rasa sakit semakin dalam. Popup sampai sekian kali tidak di respons oleh kakak dan juga email sama sekali belum di respons. Adek jam 14.00 mencoba mengemail kembali ke kakak dan mencoba menebalkan kalimat pls confirm. Tapi sampai saat ini belum menerima jawaban.

Maya sepertinya juga sudah semakin aneh tingkahnya dengan adek. Sepertinya maya memang tidak bisa untuk lebih jujur juga dengan adek. Apakah adek harus ragu dengan apa yang ada saat ini, sering kali kakak menyampaikan kalimat-kalimat yang membuat ragu akan untuk mempercayai maya. Semakin berat rasa beban pikiran yang ada di diri adek atas semuanya. Adek mencoba terus untuk dapat tersenyum dengan semua yang terjadi. Tetapi senyum yang sangat berat yang harus keluar.

Hanya masalah kakak yang sudah tidak ingin berbagi lagi masalah pribadi, membuat adek sangat tertekan dan mungkin kakak juga menganggap ini semua tidak mempengaruhi diri kakak dan kakak juga merasa gak penting atas adek.

Adek sangat mengharap kakak bisa dapat telp adek dan menyapa dengan enak, tapi sepertinya hanya mimpi atau hanya harapan adek saja. Kakak akan telp adek, karena memang bukan adek tempatnya untuk berbagi bagi kakak, jadi hal ini sangat kecil mungkin terjadi.

“Kenapa harus selalu ada konflik dan kenapa kakak tidak bisa terbuka dengan adek?? Apakah rasa sayang yang adek berikan buat kakak masih belum bisa membuat kakak dapat mempercayai adek???”

Jawaban tidak kunjung datang dan akhirnya adek harus memutuskan untuk menelpon saja untuk konfirmasi, dan ternyata jawabannya adalah tidak bisa karena Mbak sedang sakit.

Mungkin tidak akan ada lagi komunikasi ke semua orang yang akan terjadi di adek dan mungkin luka ini sudah cukup bagi adek untuk dapat memunculkan rasa sayang ke orang. Mungkin adek sudah harus tidak membuka luka-luka lagi.

Luka kedua kali ini sangatlah perih bagi adek, dan juga luka ini sebenarnya sudah berkali-kali tergores sakit dan akankan menjadi luka yang besar??

Mungkin adek terlalu banyak memaksakan kehendak sehingga membuat orang jadi menjauh dari adek, adek sudah tidak tahu lagi harus apa yang diperbuat. Pasrah se pasrah pasrahnya. Yang ada saat ini adalah adek sangat pengen nangis buat sedikit melegakan hati adek. Dada adek sudah mulai serasa sesak dan sakit atas masalah dan tekanan yang ada di hati adek.

Gak adek duga akan menyesakakan dada. Sudah lah adek, jangan terlalu melankolis jadi orang, kenapa adek kok terlalu banyak menggunakan perasaan yang terlalu dalam. Apakah orang akan memikirkan adek kalau sampai adek matipun mungkin sudah tidak dipedulikan lagi. Buatlah apa yang bisa membuat lega hatimu, kalau mau menangis, menangislah, kalau mau teriak, teriaklah….

Hapus sudah air matamu cengeng…!!! Kenapa elo jadi cowok kok cengeng banget, hapus sana….!!!karena elo terlalu cengeng jadinya elo akan sering merasa sakit, cepatlah kembali tegar….!!

Saat ini saja kenapa adek yang selalu meminta dan mengajak, kenapa belum pernah kakak yang mengajak?akankah nantinya tidak akan ada perjumpaan lagi kalau adek tidak mengajak?Apakah kakak tidak memiliki rasa ingin untuk berkumpul dengan adek dan berbincang dengan adek?

Coba kakak amati:

  1. Apakah kakak sering memulai menelpon adek untuk mengajak berbincang?
  2. Apakah kakak pernah memulai mengajak adek untuk ketemuan dan jalan bersama?
  3. Apakah kakak mau bercerita tentang dirinya kalau tidak ditanya, seperti adek menceritakan apa yang terjadi pada diri adek?
  4. Apakah kakak akan mencari dan menanyakan dimana adek berada jika adek sedang tidak di tempat atau ada kerjaan di luar?
  5. Apakah Kakak sejak dekat dengan adek mau untuk merangkul adek dikala sedang suntuk?
  6. Apakah kakak mau menyapa atau berbasa basi dengan adek dikala adek sedang sedih atau sedang suntuk?

Rasanya 6 hal ini sangatlah memang harus adek yang memulai lebih dahulu. Baru suasana akan mencair. Hal ini semua mungkin hanya mimpinya adek saja dan hanya harapan adek saja ke kakak. Tidak tahu apakah ini dapat diwujudkan oleh kakakmu tersayang. Mungkin adek harus banyak berdoa supaya harapan adek dapat terwujud.

Keras, gengsi dan angkuhnya kakak untuk memulai hal itu semua saat ini. Hal ini mungkin butuh waktu bagi kakak untuk dapat mewujudkannya.

“Bawa lepas dan jangan merasa malu untuk melakukan jika itu memang wujud sayang kita”

Sabtu, 21 Feb 09 ada pembahasan untuk audi project dan kami harus berjumpa bersama di PIM 2. sangat bingung, tapi kakak sudah mau menjawab telpon dari adek walau kemarin jumat malam sempat buat shock banget perlakuan kakak. Kami tidak banyak bicara dan selesai pembahasan adek sempat Tanya untuk ketemuan bareng, tetapi kakak tidak bisa karena ada plan mau ke pesta sama mbak. Sewaktu bubar adek langsung jalan lebih dulu karena memang adek sangat kebelet pipis. Selesai dari toilet, adek sudah tidak jumpa dengan mereka semua. Adek mencoba telp kakak sewaktu di jalan, dan ternyata kakak menuju ke Simprug buat jemput.

Sepanjang perjalanan adek hanya bertanya ke kakak apakah kakak marah ke adek ata tidak dan kakak menjawab apakah orang tidak boleh dan bisa marah? Sepertinya memang dengan nada kesal.

Adek mencoba menjelaskan ke kakak kenapa adek marah ke kakak, karena adek sangat sayang ke kakak, dan takut sekali kakak salah langkah dalam mengambil keputusan dan kakak dengan pasti menjawab, berani mengambil keputusan berarti ambil resiko. Memang iya seh seperti itu, tapi adek merasa sekarang mungkin bukan waktu yang tepat, karena kakak juga sempat cerita tentang saat ini dana sangat mepet. Itu sebenarnya yang buat adek marah dan juga dimana adek sedang tertekan akan masalah akan berhenti kerja ini juga dan sangat takut akan menjadi pikiran orang tua.

Kakak memang sempat menceritakan pengalaman kakak, tapi suasana yang ada di keluarga adek sangat beda dengan yang ada seperti cerita kakak.

Minggu, 22 Feb 09, adek diminta mengantar kakak ipar buat melayat ke daerah dewi sartika. Adek salah belok. Adek belok ke raya pasar minggu dan belok ke kali bata. Karena ragu adek telp kakak buat penunjuk arah, tapi sangat susah telp kakak yang kebetulan lagi ada acara. Berkal;i2 adek coba telp, tapi tidak di angkat dan sampai akhirnya kakak telp adek, tahunya sepertinya kakak gak sengaja terpencet dan adek sempat terdengat kakak lagi ngomong di keramaian dan adek hallo2 no respons dan adek mati kan. Adek coba telp lagi dank e 3 kalinya kakak baru jawab dan memberikan petunjuk. Kakak sepertinya menjauh dari keramaian dulu buat menerima telp adek, itu terdengar suara seperti sedang di toilet.

Hari ini, Senin 23 Feb 09. Adek datang siang dan plan mau buat SIM, ternyata gagal karena polisi yang mau membantu ternyata sakit. Adek sesampai di kantor, ternyata kakak keluar dengan ack. Adek sms kakak, kak lagi meeting dengan principal apa?atau lagi mau dijual?

Kakak tidak sama sekali menjawab. Dan adek hanya diam saja di kantor dengan mencoba mencari barang2 yang promo ok. Jam 12 kakak pulang bersama ack dan adek coba telp dari t4 duduk adek, dan ternyata tidak diangkat. Ke 2 kalinya kakak baru angkat, ketika ditanya untuk makan, dibilang sudah makan dan langsung dimatikan, padahal sebenarnya adek masih mau bertanya…

Tapi yach sudalah, sepertinya sikap kakak ke adek saat ini sangat berubah dengan adek. Kakak tidak tahu sekarang sama adek yang sedanga merasa tertekan. Adek juga harus belajar menahan diri dan coba rasa perih di tahan.

Semalam adek sempat sms kakak minta pakai kemeja Putih, tap isms pending dan pagi baru terkirim. Kakak sepertinya tidak baca dan tidak memakai kemeja putih yang adek sangat suka dari kakak. Kakak sangat cocok dengan warna pakaian cerah.

Adek belum makan lewat dari jam 12, karena kakak sudah makan duluan dan gak ada temennya jadi mals banget. Tahunya ack langsung ajak adek dan manda buat brangkat ke Kemang buat interview. Sebelumnya kami mampirke Darmawangsa buat ke Ranch Market dan juga liat2 toko2 baby. Harga ternyata mahal2 minta ampun di sana. Baby 0-9 bulan berenang di seperti bak mandi harga 15 menit 200rb, spa dan massage 200rb 30 menit. Wah mampus tuch harga. Sepatu baby harga 450rb, ampun khan? Dari sana kami langsung ke KFC kemang buat makan dan di KFC sampai dengan jam 16.00 lanjut anar ack buat test di cabe rawit. Selagi ack test, kami menunggu di took buku yang ada di dekat sana. Sampai jam 17.15 ack telp dan minta dijemput. Adek sanagt bosan di took bukunya, karena semuanya pakai bahasa inggris.

Sewaktu jemput, ack minta ke kemchick lagi, aduh dech, adek padahal ada janji sama kakak dan kakak sempat sms untuk jangan jam 17. sewaktu di kemchick, lagi-lagi kakak membatalkan janji dan katanya kantor dach sepi dan kakak pulang aja. Adek sempat jengkel dengan kakak, tapi kalau juga kakak gak pulang adek juga mungkin masih lama, adek di kemchick aja samapai jam 18, terus ack minta ke dokter di samping rejeki supermarket juga.

Selagi menunggu ack, Amanda ke supermarket dan adek hanya di mobil buat telp kakak. Adek hanya melepas kangen sama kakak yang rasanya bisa membuat adek jadi tenang di tengah tekanan yang ada. Ack sempat cerita tentang kakak yang katanya kakak tidak seperti yang diharapkan banget olehnya, karena kakak kalau ada yang diusulkan dan ditolak, kelihat sekali memaksakannya dan rasa terpaksa mengikuti yang diinginkan pak ack.

Adek sempat sampaikan ke kakak dan kakak juga merasa memang ada benarnya. Syukur kakak menyadari semuanya. Dan juga kakak dianggap menjadi orang terlalu saklak, dan adek jawab kalau accounting memang harus saklak pak, dan kakak memang masih baru mencoba untuk ada di marketing dan itu wajar pak.

Kakak memang masih kurang pengalaman lapangannya sehingga ke saklakan di SOP nya masih sangat dipertahankan. Lagian juga di Pv memang susah, kalau marketing tidak sekalian memperhatikan SOP nya, maka akan imbas balik ke kita.

Adek lumayan lama telp kakak dan adek hanya minta kakak besok jangan memundurkan lagi janjinya dengan adek. Belum kelar bicara ack sudah datang dan adek harus segera menutup telp agar tidak dicurigai. Adek sms kakak semoga kakak besok dapat pakai sweter dan penampilan seperti senin minggu lalu.

Hari ini Selasa, 24 Feb 09. lagi-lagi adek datang siang karena hari ini adek sudah harus mulai urus SIM. Adek urus SIM dari jam 08 samapi dengan 11.40. adek kira bisa keluar makan sama-sama, tahunya adek baru di puri, kakak juga keluar ama ack makannya, yach terpaksa makan sendiri di seberang kantor. Di sana ada Daniel, nomida, dan anik serta ada Amanda. Adek makan ramai2 di satu meja.

Setelah makan, adek langsung naik dan terdengar suara kakak yang sedang ngobrol di depan lantai 3. adek sanagt senang melihat kakak yang memakai baju seperti yang adek harapkan, tapi dalamannya kakak pakai yang kotak2, jadi agak kurang walau masih ok juga.

Adek juga tadi sempat membahas audi project sama ack, Amanda, kakak dan Prast. Ack mengatakan akan memberikan salary ke adek dan maya masig2 hanya 3-4 jt, tetapi buat prast dan kakak di angka 6. adek merasa sangat tidak fair, karena kontribusi yang diberikan bersama dan seharusnya mendapatkan yang sama. Adek sampaikan kea ck dan ackpun mulai berpikir ulang.

Adek diminta juga membuat prediksi atas omset dan keuntungan yang akan di dapat jika produk ULi jadi adek tangani. Adek juga kemarin sempat ditanya soal berapa besar modal kerja yang diharapkan?adek sudah menjawab diangka 1 M. hari inipun diulang lagi di depan yang lain dan adek juga harus membuat perkiraan omset, dan Gross Profit 1.

Kakak hari ini sangat sibuk, belum tahu apakah kakak akan bisa tepat waktu buat keluar dengan adek dan selesai jam 20. adek hanya mau meluruskan dan adek hanya ingin seklai menyampaikan ke kakak kalau adek berharap lebih terhadap kakak semoga kakak bisa berbagi dengan adek soal pribadinya kakak seperti adek berbagi ke kakak. Adek akan mejawab apa saja yang kakak ingin tahu dari adek. Adek sangat berhara semoga kakak bisa seperti adek (walau kakak pernah bilang sangat tidaklah mungkin). Semoga saja kata2 kakak dapat berubah, seiring dengan ketulusan adek yang sudah menganggap sebagi kakak kandung dan orang yang paling adek sayang.

Sudah jam 17 lebih, kakak masih di ruang meeting, adek gak tahu harus nunggu sampai jam berapa neh, kayaknya meeting berat tuch. Tapi adek yakin kakak tidak akan membatalkan janji, karena kakak sangat tidak suka membuat orang sedih atau kecewa (itulah yang membuat adek bangga dan sayang).

Jam 17.10 adek miscall kakak yang sedang mengerjakan sesuatu bersama prast, dan adek juga sms ke kakak untuk dapat berangkat. Adek kemudian turun dan menunggu di bawah sampai jam 17.30. kakak sempat sms mau minta kemana tujuannya? Adek sudah mengatakan ke bcc corner saja, lebih nyaman. Akhirnya kami pergi ke sana dan kakak sambil buka internet di sana dan cerita soal kerjaan juga. Topik yang adek selalu ingin bicarakan dengan kakak masalah pribadi, begitu melihat kakak, dan saking senangnya adek langsung tidak ingat apa yang akan menjadi pokok bahasan dan pasti jadinya akan cerita kemana-mana.

Adek dan kakak foto bareng di sana, walau kakak dengan gaya yang masih agak kaku (kurang rileks kakak berpose dengan adek). Adek rencana maunya ngobrol dengan kakak dengan sangat nyaman, tapi waktu sepertinya jalan sangat cepat kalau sudah ngomong dengan kakak.

Sepulangnya, adek telp kakak dan adek mencoba membicarakan sedikit hal sebenarnya yang ingin menjadi pokok dalam pertemuan. Adek minta kakak jangan terlalu kaku dengan adek, jangan ada jarak diantar hubungan persaudaraan kita ini. Adek sangat ingin kakak bisa lebih membuka diri dengan adek. Kakak menjawab tidak semua hal itu harus terbuka dan hanya ingin terbuka tetapi lebih selektif. Adek juga langsung mengatakan ke kakak, selektifnya kakak itu super selektif ke adeknya, jadi adek berharap semoga dengan axdek nanti sudah tidak 1 kantor dengan kakak, kakak bisa tidak terlalu selektif dalam membuka diri dengan kakak untuk semua hal.

Adek juga berharap dari hubungan persaudaraan ini benar-benar menjadi persaudaraan yang seperti layaknya saudara sedarah. Kakak juga sempat membicarakan soal abang yang juga menjadi saudara orang Chinese di Medan sana dan sampai diberi nama Chinese. Entah kakak serius atau tidak, kakak mengatakan apa mau adeknya juga sampai dikasih marga Hutasoit? Adek tidak menjawab atas ucapan kakak karena adek masih membicarakan tentang persaudaraan yang ingin tanpa jarak.

Adek sebenarnya merasa bersyukur kalau kakak sampai mau menganggap sebagai adek yang benar menganggap samapai mau memberikan Hutasoit ke adek, tapi adek ingin sekali memang kakak yang dengan tegas mengatakan itu langsung ke adek. Mungkin kakak dan adek harus mendapatkan marga double yach, biar lebih seru J

Adek sangat senang dengan pembicaraan kemarin by phone, sepertinya kakak tidak kaku dengan adek. Kakak sempat mengatakan adek mungkin sayang dengan kakak tapi adek mengharapkan balasan, adek sebenarnya tidak terima dengan kata-kata kakak, karena adek benar-benar sayang dan tidak mengharapkan balasan dari kakak. Mungkin yang kakak rasakan adek mengharapkan balasan adalah karena adek ingin kakak bisa sayang juga dengan adek, sehingga sepertinya seolah adek mengharapkan balasan.

Dan kalimat adek yang suka menggunakan TAPI itu juga yang membuat kakak beranggapan adek meminta balasan atas sayang adek.

Kakak, sayang itu akan sangat indah jika sayang itu saling berbalas dan tidak akan muncul kata tapi jika sayang itu saling berbalas.

Kakak, adek berharap kakak jangan meragukan sayang adek ke kakak dan jangan pernah terlintas adek mengharapkan balasan yang lain atas sayang adek ke kakak. Terlepas dari sayang yang kakak anggap sebagai ada balsan, ini adalah harapan dari awal adek ke kakak, agar kakak dapat sayang ke adek dan adekpun berkali-kali suka menanyakan sebenarnya kakak itu sayang atau tidak dengan adek (bukan adek ragu). Adek sangat ingin mendapatkan kasih sayang seorang kakak yang benar-benar sayang dengan adeknya.

SEMOGA SAYANG YANG ADA DAPAT GAYUNG BERSAMBUT AGAR DAPAT LEBIH TERASA SAYANG YANG SEBENARNYA…

KAKAK, ADEK SAYANG KAKAK DENGAN TULUS……TANPA MAKSUD MEMINTA BALASAN

KAKAK, ADEK BERHARAP KAKAK BISA SAYANG DENGAN ADEK DAN BENAR-BENAR SAYANG…..TANPA ADA JARAK YANG MENONJOL…..


Gak terasa, ternyata adek semakin susah buat bertemu dengan kakak. selalu ada saja yang terjadi sama kakak, entah apa saja acaranya di setiap sabtu. Adek benar-benar sedih dengan ini semua. satu bulan hanya satu kali buat bertemu aja sangatlah susah.


Dulu yang adek rasakan kakak menepati kata-katanya yang melakukan apa saja buat menyenangkan hati adek.Ada apa kak??adek sangat sayang dengan kakak, kenapa kakak sikapnya kian hari kian berubah.


Hari Ini Sabtu , 19 Desember 2009..adek jalan-jalan dengan teman dari Surabaya ke Tanah Abang dan Plasa Semangi. Adek sms kakak, dan kakak pun sudah sangat amat jarang mau menjawab sms adek.

Sekian banyak hal yang sudah kakak kurangi dari kebiasaan yang dulu adek rasakan nyaman. Dulu telp adek gak boleh tiap saat sudah adek lakukan, gak angkat telp di rumah sudah dilakukan, suka demeg sudah dilakukan, dan banyak hal lain yang adek sudah ikuti, tapi kenapa kakak semakin membuat jarak yang semakin jauh.


Apakah kakak tidak memiliki rasa sayang lagi dengan adeknya. Kenapa persaudaraan yang adek harapkan semakin indah kok semakin jauh. Adek berharap besar dengan mendapatkan saudara yang benar-benar bisa menyayangi adek dengan tulus. Adek sangat berharap kakak bisa memberikan hal ini. dulu sempat adek rasakan rasa hangat dan sayang dari kakak, kenpa sekarang kakak semakin dingin...


Sabtu malam jam 09.45 berita duka diterima, keponakanku yang baru beberapa hari yang lalu saya temui di RS karena kecelakaan sudah Jalan ke sisinya Tuhan. Rasa sedih memang sangat terasa. 2 minggu sebelumnya, saya bru saja ketemu dan ngumpul bareng. Kami makan-makan di rumah Ama.


Minggu 20 Des 09, saya tidak bisa hadir ke pemakamannya, karena waktu dan kekuatanku tidak ada buat melihat duka ini. Selamat Jalan Reza...kami sayang kamu.......