Kasih Seorang Adik (Harapan besar seorang Adik kepada Sahabat yang menjadi Saudara)

Kasih Seorang Adik (Harapan besar seorang Adik kepada Sahabat yang menjadi Saudara)

Cerita ini bermula dari kehidupan seorang anak lelaki yang dibesarkan di keluarga yang sangat sederhana. Keluarga ini terdiri dari Ayah, Ibu dan 8 orang anaknya dan tediri dari 5 anak perempuan dan 3 anak laki-laki. Keluarga ini hidup awalnya sangat miskin, Sang ayah dan ibu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Masing-masing anak mereka memiliki sifat mandiri dan tangguh berjuang.

Masing-masing anak memiliki jarak umur yang sangat jauh dengan yang satunya. Adik bungsu yang kebetulan seorang laki-laki jarak umurnya sangat jauh dengan kakak-kakaknya, bahkan dengan kakak tertuanya memiliki umur 2x lipat dari umurnya sekarang yang sudah menginjak umur 28 tahun.

Saat kecil, katakanlah Si Jay (anak paling bungsu) merupakan anak yang sangat periang dan sangat keras. Mungkin dikarenakan si Jay adalah anak bungsu. Jay menjalankan kehidupan dimasa kecilnya sama seperti kehidupan anak di kampung. Sampai si Jay mulai masuk SMP dan sudah mulai mengenal rasa suka dengan lawan jenisnya, sifat Jay berubah banyak, Jay berubah menjadi anak yang sedikit pemalu dan jarang bergaul. Jay lebih suka di rumah nonton TV dan hanya ikut kursus-kursus.

Jay dari SD kelas IV sampai dengan  SMA hanya tinggal dengan kedua orang tuanya dan 1 orang kakak perempuannya yang juga jarak umurnya selisih 5 tahun di atasnya. Kakak-kakak Jay yang lain semua sudah berkeluarga dan juga sudah bekerja, sehingga sudah tidak tinggal bersama lagi. Hari-hari Jay dari SMP sampai dengan SMA di habiskan sama seperti anak seusianya, hanya untuk belajar.

Dari SD Jay memang sudah mempunyai tekad untuk nantinya setelah lulus SMA ingin pergi dari kampunya dan akan mencari suasana yang baru. Setelah lulus SMA Jay mewujudkan keinginannya meninggalkan kampung halamannya. Hal ini hampir saja tidak terwujud, dikarenakan pada saat Jay ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi adalah masa-masa dijaman kerusuhan yang sangat mengerikan. Tetapi karena sifat Jay yang keras dan tekad yang besar, akhirnya Jay nekad untuk kuliah di Jogja.

Jay kuliah dengan bimbang menentukan pilihan jurusan yang akan dipilihnya, dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang pas-pasan. Jay berkeinginan sekali kuliah yang berkaitan dengan dunia komputer, tetapi apa daya, dikarenakan fator ekonomi yang pas-pasan dan menurut masukan orang-orang jika kuliah yang berkaitan dengan dunia komputer, paling tidak harus memiliki komputer.

Jay juga berpikir, dengan dana yang sangat minim untuk kuliah, tidak mungkin harus membeli komputer lagi, sedangkan biaya kuliah saja hanya seadanya. Jay akhirnya memutuskan untuk kuliah dan mengambil jurusan yang paling banyak dibutuhkan dan paling banyak dipilih oleh orang-orang, Jay memilih ekonomi akuntansi.

Awal kuliah Jay memang menghadapi sedikit kendala, karena Jay awalnya dari jurusan IPA yang identik banyak hitungan dan pindah ke jurusan ekonomi yang banyak sekali hafal-hafalan teori. Namun karena dengan pemikiran yang jauh ke depan Jay akhirnya berusaha harus menyelesaikan kuliah dengan hasil yang tidak mengecewakan orang-orang yang disayanginya.

Cerita baru akan dimulai setelah Jay lulus dari kuliah, ketika Jay mulai kerja. Jay pertama kali kerja di suatu perusahaan yang sangat bagus dan merupakan perusahaan besar nasional. Kebetulan Jay juga memiliki nasib beruntung bisa masuk ke perusahaan tersebut. Jay mulai kerja sebagai Helper selama 2 bulan dan menjadi sales selama 2 bulan, kemudian Jay diangkat menjadi supervisor di suatu kota kecil yang jauh dari ibu kota propinsi.

Di sana Jay menjadi supervisor selama 2 bulan dan diangkat menjadi sales manager di kota yang sama. Selama menjalani pekerjaannya, Jay merasa sangat menikmati. Jay saat itu mendapatkan fasilitas mess karyawan. Saat Jay di mess karyawan, Jay memiliki 3 orang teman yang sangat dekat dengannya (Moleh, Agus dan Nang) dan juga merupakan bawahannya. Selain 3 sahabatnya itu, Jay juga memiliki seorang sahabat yang sudah menjadi seperti kakaknya Jay (bilang saja namanya Wahid) yang sangat care dan penuh dengan perhatian.

Jay merasa nyaman dengan perlakuan tersebut, karena selama ini Jay memang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang kakak, apalagi kakak laki-laki dikarenakan dalam keluarga Jay hanya ada 3 anak laki-laki termasuk Jay. Kakak-kakak Jay juga sudah tidak serumah sejak Jay SD.

Jay merasa nyaman dengan  kasih sayang yang diberikan Wahid. Jay selalu bersama dengan Wahid setiap harinya, dan Jay sudah menaruh keyakinan penuh ke Wahid untuk semua hal. Sedangkan ke-3 sahabatnya yang lain pun mengerti hal itu. Tapi hati orang memang tidak ada yang bisa membacanya, ternyata Wahid memanfaatkan Jay dengan mendapatkan kepercayaan
dari Jay untuk melancarkan aksi manipulasinya.

Selain itu juga Jay selalu beranggapan Wahid adalah kakak yang sayang dengan adiknya dan Jay selalu membantu banyak hal ke Wahid, bahkan masalah keuangan. Wahid sempat berbohong untuk meminjam uang ke Jay dengan alasan orang tuanya sakit dan butuh biaya besar, dan Jay percaya dan memberikan pinjaman ke Wahid. Dikerjaannya juga Wahid melakukan manipulasi yang nominalnya juga tidak sedikit dan dengan cara yang sangat profesional sekali, sampai-sampai team audit yang turunpun tidak menemukan manipulasinya.

Akhirnya Jay mulai mersakan keganjilan dan Jay mencoba mencari tahu dan akhirnya Wahid mengakui akan hal itu. Wahid juga mungkin merasa bersalah dengan Jay dan merasa sedih dengan membohongi orang yang dengan tulus menyayanginya, sehingga Wahidpun menyarahkan diri ke Jay untuk diproses secara hukum. Apa hendak dikata, nasi telah menjadi bubur, Jay harus terluka atas hal ini, karena kasih sayangnya terhadap kakak yang telah ditemukannya secara tidak sengaja juga harus berakhir dengan masalah sebesar ini.

Jay tetap memperhatikan Wahid walau Wahid sudah memanfaatkannya. Bukti kasih seorang adik yang tulus tetap ditunjukan oleh Jay ke Wahid tetap terlihat, Jay Rutin mengunjungi Wahid di tahanan walaupun Jay akhirnya dipindah tugaskan ke kota lain karena kasus ini.

Jay sempat down akan kejadian berat ini, tapi dia mencoba bangkit berkat bantuan 1 orang sahabatnya yaitu Moleh. Sahabatnya yang 1 (Nang) malah menjauhi Jay setelah kejadian ini dan sejak Jay dipindah, Nang pun sampai tidak menyapa Jay kalau ketemu. Perlakuan Nang juga ternyata hanya memanfaatkan Jay yang saat itu adalah atasannya.

Jay sangat berat menghadapai ini semua, dan Moleh dengan segala usahanya selalu mencoba membangkitkan semangat Jay. Sementara Agus hanya bisa memberikan support disaat Jay mengeluhkan masalahnya dan tidak mencoba membangkitakan semangat Jay seperti yang dilakukan Moleh. Tapi memang sifat Agus seperti itu dan Jay sudah mengerti akan hal ini.

Usaha Moleh memang patut diacungkan jempol. Moleh berhasil membangkitkan kembali gairah Jay untuk bekerja, tetapi Jay masih belum bisa mempercayai orang lagi. Lama Moleh mencoba mengusahakan hal itu, namun belum berhasil juga. Moleh yang tahu Jay semenjak menjadi atasannya dan sampai menjadi sahabatnya itu tidak pernah lelah buat berusaha membuat sahabatnya tersenyum dan semangat kembali.

Moleh yang menasehati Jay saat Jay bersedih dan menangis menghadapi masalahnya. Moleh memberikan bahunya untuk menenangkan Jay dari kesedihan-kesedihannya. Moleh memang sahabat sejati yang selalu berjuang dan mencoba mengerti. Terapi Bahu dan hangatnya pelukan seorang sahabat yang dicoba diberikan oleh Moleh ke Jay selama kurang lebih 6 bulan. Moleh memberikan pelukan penuh kehangatan sebagai seorang sahabat dan memeluk Jay saat Jay meneteskan air mata, sampai Jay bisa bangkit lagi. Moleh merasa yakin dengan usahanya Jay pasti bisa kembali seperti dulu lagi.

Selain masalah yang sangat menyedihkan tersebut, Kisah cinta Jay pun pupus seiring dengan masalah yang dihadapi oleh Jay. Jay memang salah karena sewaktu ada masalah, Jay tidak berbagi dengan kekasihnya dan bahkan Jay terlalu larut dengan kesedihannya sampai-sampai tidak ada komunikasi yang intens lagi ke kekasihnya. Kekasih Jay memang berada berbeda kota dengan Jay, sehingga Jay tidak bisa setaip saat untuk menemuinya. Sewaktu Jay dipindak ke Kota yang sama dengan kekasihnya itu, Jay juga sempat tinggal di mess karyawan dan Jay sekamar dengan seorang karyawan yang baru bergabung di perusahaan yang sama dengan Jay. Jay tidak menyangka dengan apa yang terjadi, ternyata yang membuat sakit lebih dalam Jay juga adalah, teman sekamar Jay (Bon-bon) yang ternyata mendekati kekasih hatinya Jay dan ternyata kekasih hatinya Jay juga menyambut cintanya Bon-Bon. Memang ternyata masalah dan kesedihan tidak mau menjauh dari Jay saat itu.

Untuk menjalani itu semua, Jay mencoba selalu sering menyendiri di pantai untuk menenangkan hati. Jika tidak, hari-hari Jay selalu dibuat sibuk dengan peerjaannya agar hari-hari dapat berlalu dengan cepat.

Sekeluarnya Wahid dari tahanan, Wahid datang dan minta maaf saja tidak ada ke Jay, dan setelah itu Wahid menghilang begitu saja tanpa jejak. Jay juga cuma bisa berkata ke sahabatnya bahwa Wahid telah pergi tanpa jejak dan semua pinjamannya ke Jay pun sudah tidak akan bisa lagi kembali. Jay cuma bisa merelakan semuanya. Semenjak itu Jay hanya berpikir tidak ada orang yang bisa lagi dipercaya dan tidak mungkin ada orang yang baik tanpa ada maunya.

Dipikirannya Jay selalalu tidak ada yang bisa dipercaya dan samapai akhirnya sekitar 1 tahun kemudian Moleh bilang kalau masih ada orang yang akan sayang ke kita layaknya keluarga walau itu bukan keluarga kandung kita. Moleh berkata, dirinya sudah menganggap Jay sebagai keluarganya dan dia mengatakan bahwa dia tulus sayang ke Jay sebagai adiknya Jay (karena umur Moleh lebih muda 1 tahun).

Untuk menjauhi kenangan pahit ini semua, Jay akhirnya memutuskan keluar dari perusahaan tempatnya bekerja dan mencoba mencari pekerjaan di kota lain yang jauh dari tempat yang penuh dengan kenangan tersebut. Namun apa hendak dikata, ternyata Jay mendapatkan kerjaan dan penempatannya di Kota yang sama lagi. Jay terus berusaha mencari pekerjaan di kota yang berbeda, namun sampai 3 kali Jay mendapatkan penempatan di kota yang sama.

Cerita pahit membuat kenangan itu susah dihapus oleh Jay. Jay harus menjalani kehidupan di kota yang penuh dengan kenangan yang tidak mengenakan. Seiring waktu Jay mencoba melupakan semuanya, walau sangat berat. Sampai akhirnya Jay mendapatkan tawaran buat kerja di kota yang jauh dari kota kenangannya tersebut. Jay sangat menerima hal tersebut dengan senang hati. Jay mulai bekerja di tempat tersebut dan beberapa hari kerja di sana, Jay mendapatkan banyak trainning pengenalan. Di sana Jay menemukan 1 orang yang dikagumi, karena menurut Jay orang tersebut sangat pintar dan memiliki ilmu yang sangat mantap. Jay kemudian mendapatkan penempatan yang berbeda dengan orang yang dikagumi tersebut. Jay sangat kagum dengan orang tersebut dan sebutlah namanya Koko, dang berharap dapat belajar banyak dari Koko, tetapi apa hendak dikata, ternyata hanya benar-benar kekaguman semata yang didapat oleh Jay.

Waktu terus berjalan dan Jay menjalanani pekerjaannya dengan kinerja yang cukup memuaskan. Setelah 8 bulan, Jay ternyata menemukan kembali masalah, yaitu Jay harus dimutasi kembali ke kota yang penuh dengan kenangan pahit itu lagi. Nasib memang selalu membawanya ke kota teresebut untuk kesekian kalinya. Guna menghindar, Jay hanya bertahan di kota tersebut 3 bulan dan Jay memutuskan pindah kerja lagi ke Ibu Kota yang kebetulan saat itu sedang ada lowongan.

Jay kembali bekerja di tempat yang baru dengan pekerjaan yang cukup memakan waktu. Jay bekerja di tempat tersebut hanya6 bulan. Jay mendapatkan tawaran yang lebih baik ke suatu perusahaan yang tadinya memang Jay tidak mengetahui perusahaan tersebut. Jay mendapatkan tawaran kerja dari bekas atasnya yang dulu. Alangkah kagetnya Jay, ketika hendak bergabung di sana, Jay menemukan orang yang dia kagumi ada di sana dan menduduki jabatan yang setara dengan jabatan yang Jay akan emban nantinya. Jay akhirnya dapat berpartner dengan orang yang sangat dia kagumi tersebut.

Jay mencoba belajar dari Koko, dan hari berjalan begitu indahnya yang dirasakan oleh Jay. Akhirnya tapa disadari Jay dan Koko menjadi sahabat dan bahkan sempat terucap menjadi saudara. Jay mungkin lupa dengan masa pahit yang lalu dan tidak percaya lagi dengan orang kini berubah menjadi persaudaraan yang baru. Koko juga menganggap ini sebagai persaudaraan yang tidak ada salahnya kalau untuk dijalani. Jay kembali terlihat cerah dengan harinya, karena memiliki seorang kakak baru yang jauh lebih dewasa dan bertanggung jawab. Jay menjadi sangat bersemangat bekerja dengan orang yang dikagumi dan juga bisa menjadi kakaknya tersebut. Permasalahan-permasalahan kecil juga sering kali muncul, dikarenakan Jay terlihat seperti memberikan perhatian yang agak berlebihan ke pada sang kakak, namun sang kakak juga tidak merasa hal ini berlebihan, karena sang kakak dapat mengerti akan sifat dari Jay yang sangat manja. Jay juga mulai bisa percaya dan membuka diri serta dapat menceritakan segala sesuatu masalah yang berbau pribadi kepada sang kakak.

Sempat suatu saat terjadi salah paham yang membuat Jay kembali takut dan membuat Jay kembali trauma akan masa lalunya, tapi Tuhan berkata lain, ternyata di tengah masalah yang ada dan keduanya sedang saling berdiam, mereka berdua mendapatkan tugas ke luar kota bersama. Jay dan Koko bersama dalam mobil yang sama dan berangkat menggunakan mobil dinas Koko.

Koko berusaha mencairkan keadaan, tetapi Jay masih menjaga jarak untuk tidak kembali mendekat kepada sang kakak. Perjalan dari kota ke kota dijalani dengan tanpa cerita, suasana seperti mengheningkan cipta di dalam mobil. Koko tidak berani bicara banyak, karena dia tau Jay masih marah kepadanya. Pada hari ke lima dalam perjalanan pulang, Koko mencoba mengajak berbicara ke Jay dan Jay juga mersa kasihan dengan Koko, Jay langsung to the point berkata "Saya masih jengkel lho dengan kamu" dan Kokopun menjawab ”iya saya tahu”. Trus Jaypun kembali berkata "klo sudah tahu emang harus ngapain? maafnya elo mahal buat diucapkan?" dan Koko pun akhirnya berkata minta maaf ke Jay. Selesai itu, suasana kembali hangat, cerita demi cerita mengalir dari mereka berdua.

Koko dan Jay bercerita tentang pribadi masing-masing supaya bisa saling mengenal jauh supaya tidak terjadi salah paham lagi. Jay dan Koko memiliki komitmen jika ada yang kurang enak harus dibicarakan. Jay tidak tahu kenapa dia begitu sayang kepada Kakaknya tersebut. Sayang yang dimiliki Jay melebihi segalanya. Tetapi respons sang kakak terhadap Jay masih kurang ditanggapi dengan serius. entah kenapa hal ini terjadi, mungkin juga sang kakak merasa jaga image atau juga takut menjadi pembicaraan orang karena terlalu dekat dengan orang yang notabennya satu kantor. Sang kakak takut persaudaraan ini diketahui oleh orang-orang lain di kantor, dan takut jika orang kantor yang lain tahu hal ini susana akan tidak enak. Jay juga mencoba untuk selalu bermanja dengan sang kakak dikala sedang tidak ada orang-orang.

Kadang kala Jay sedang dalam masalah atau dalam kejenuhannya, Jay sangat mengharapkan sang kakak bisa bersikap seperti Moleh yang berkata pakailah bahu ini untuk membuat tenang dan memberikan pelukan kehangatan sang kakak agar dapat membuatnya tenang. Namun hal ini belum dapat terwujud, karena Koko masih canggung dan takut melakukan hal tersebut. Kadang kala Jay bertanya dalam hati, kenapa Koko tidak bisa berbuat seperti Moleh? apakah dia tidak menyayangi adiknya ini yang sedang sedih atau kalud? sering kali Jay bertanya akan hal itu dikala Jay sedang bersedih. Tapi Jay mencoba menutupi dengan kata-kata di hati dan membuat keyakinan kalau sang kakak tidak terbiasa dengan adat tersebut.

Persaudaraan makin kental terasa, Jay hampir setiap hari melakukan komunikasi dengan sang kakak setelah pulang kerja. tapi entah bagaimana sampai akhirnya Jay sepertinya terlalu banyak berharap dan menuntut kepada sang kakak, sehingga sang kakak sempat berkata-kata tidak enak kepada sang adik : "Istri saya saja tidak sampai seperti ini". Kata-kata tersebut sangat membuat sang adik sakit bukan main.

Sang adik merasa selama ini, sang kakak memberikan rasa sayang yang bisa dikata tidak tulus jika menterjemahkan hal ini. Sang kakak kesannya merasa terganggu dengan sikap sang adik yang hampir setiap hari menelponnya. Sang adik sangat kecewa, dan untuk kedua kalinya Jay harus meneteskan air mata atas persaudaraan ini. Jay dengan jujur mengungkapakan isi hatinya ke sang kakak kalau dia benar-benar menyayangi sang kakak dengan tulus. Jay sangat ingin merasakan kasih sayang seorang kakak yang tulus dan mengharapkan Koko bisa memberikan hal ini.

Jay memohon maaf ke sang kakak karena membuat tidak nyaman. Di hari kejadian ini, Jay hampir sempat tidak bergairah lagi untuk bekerja dan sempat memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya supaya tidak bersedih akan hal ini. Tapi sang kakak mencoba mengatakan mohon pengertian akan kondisinya yang juga sangat tertekan akan pekerjaannya. Jay mencoba kembali mengevaluasi hal ini. Jay tidak berharap banyak dari Koko, Jay benar-benar ingin sekali menjadi adik yang bisa disayangi oleh sang kakak dengan penuh kehangatan dan ketulusan kasih.

Semoga saja apa yang Jay harapkan dapat terjadi dikemudian hari. Dan yang ingin Jay sampaikan adalah Saya Tulus Menyayangi Kakak dan berharap kakak juga begitu. Tunjukan rasa sayang yang ada ke adik walau tidak berupa kata-kata. Jangan ada rasa takut dan ragu akan kasih seorang adik yang benar-benar sayang.

Apakah kakak dapat menyayangi adik seperti adik sayang ke kakak. Jangan buat luka adik kembali terbuka untuk kedua kalinya. Jika kakak ada yang kurang berkenan dan sulit untuk memulainya, mulailah dengan mencoba, jika tidak dicoba bagaimana bisa kita tahu.

Adik memang sangat egois mengharapkan perubahan di orang lain, tetapi tidak mengerti kondisi orang. Itu yang ada di pikiran sang adik jika ada perbuatan yang membuat sang kakak marah. Tetapi adik sangat tidak tahan jika melihat orang yang disayangi marah, adik lebih memilih menjauh, daripada adik harus menunjukan tetesan air mata yang tidak bersahabat. Jay selalu juga berpikir, kenapa air mata tidak bisa dikendalikan, kenapa dia dapat keluar dengan sendirinya ketika melihat orang yang disayangi marah atau mencuekinnya.

Sepertinya ini adalah kasih seorang adik yang tulus kepada seorang kakanya. Tetapi cerita ini masih akan berlanjut terus, karena cerita ini masih belum menemukan akhirnya. Apakah Koko dan Jay akan menjadi saudara yang benar-benar dapat saling mengerti dan saling menyayangi layaknya kakak dan adik kandung?!

Setelah masalah ini, Jay selama 2 hari tidak menghubungi Koko untuk melihat kondisi apakah akan semakin membaik. Namun karena rasa sayang Jay yang sangat besar, Jay mencoba memberanikan diri untuk menelpon sang kakak. Sambutan telpon sang kakak sangat hangat dan sapaan adek yang diberikan begitu menerima telpon membuat Jay sangat tenang. Koko mencoba mencairkan kondisi dengan mengalihakan pembicaraan supaya Jay tidak membahas masalah itu, ketika Jay mengatakan ”Kakak, soal yang kemarin Adex minta maaf” sang kakak langsung menjawab ”jangan bahas masalah itu lagi, Kakak juga minta maaf” masalah tersebut menjadi dikubur dalam-dalam.

Saat sudah mulai membaik tersebut, Koko selalu menyibukan harinya bersama teman-temannya yang pada saat ini juga Koko sedang tugas di luar kota. Koko setiap kali ditelpon selalu sdalam kondisi tidak bisa diajak bicara tenang, karena sedang bersama dengan teman-teman kantor yang lain. Selama beberapa hari, Koko selalu pulang dini hari. Jay padahal meminta jika sudah pulang harap menghubungi Jay, tetapi tidak juga dihubungi meski Jay sudah menunggu juga sampai dini hari. Jay mencoba menanamkan kedirinya kalau sang kakak sedang kecapean dan mencoba mengerti akan hal itu.

Sepulangnya sang kakak dari tugas luar kota (Namun Jay masih di luar kota), komunikasi Jay masih belangsung dengan baik. Tetapi setiap kali Jay minta Koko yang telpon, selalu tidak terjadi. Jay juga sempat menunggu telpon dari sang Kakak samapi pagi, tetapi tidak ada juga telpon yang diharapkan Jay bisa membuatnya menceritakan keluh kesahnya dan bisa membuatnya tenang tersebut. Jay berkali-kali menghubungi HP nya Koko, tetapi semua nomornya tidak bisa dihubungi. Sempat sebentar ada nada tersambung, kemudian tidak bisa lagi. Jay tidak tenang jika memang tidak mendapatkan kabar dari sang kakak sampai dimana. Jay mencoba SMS di pagi harinya, tetapi HP sang kakak masih juga belum menyala dan juga sampai dengan sudah jam 9 wib, sang kakak tidak juga mengabari kabarnya.

Memang satu hal yang Jay juga bingung, sang kakak tidak pernah mau memulai menghubungi Jay lebih dulu, kecuali masalah kerjaan. Jay sering kali bertanya hal ini dalam hati, Kenapa?kenapa?dan kenapa? Begitu juga jika sedang dalam masalah, jika Jay tidak menghubungi, pasti sang kakak juga tidak akan pernah mau menghubungi lebih dahulu.

Mungkin Jay dan sang kakak harus bicara lebih dalam soal masalah ini untuk menemukan kondisi persaudaraan yang lebih nyaman. Jay terlalu sayang kepada sang kakak, sehingga sulit bagi Jay untuk mencoba untuk jauh dari sang kakak, tapi apakah sang kakak juga merasakan hal yang sama?sepertinya itu belum akan bisa terjawab saat ini.

Yang Jay harapkan dari sang kakak hanyalah kasih sayang, perhatian, mau mencari tahu kondisi adiknya, bisa memberikan rasa damai dikala sang adik sedang kalut dengan caranya yang hangat atau dengan yang biasa Jay dapatkan, komunikasi yang rutin, saling jujur, terbuka dan dapat memanjakan Jay.

Hari mulai bergulir dan hubungan kembali membaik. Sang kakak memang mempunyai gengsi yang tidak akan menyapa lebih dahulu ke sang adik yang sedang emosi dengan alasan menanti situasi yang tidak panas lagi. Sang adik memberanikan diri untuk memulai dengan menyapa lebih dulu. Sang kakak dengan lugu mengalihan pembicaraan dan tidak mau mengarah ke permasalahan yang terjadi. Ketika sang adik membicarakan masalah yang terjadi, sang kakak langsung mengalihkan pokok pembicaraan dan berkata ”lupakan hal itu dan jangan dibahas lagi”.

Seiring dengan membaiknya hubungan yang ada, sang adik kembali merasakan keganjilan yang terjadi pada sikap sang kakak. Sang kakak mulai tidak mau mengangkat telpon jika sudah di rumah, dan hal ini membuat sang adik kembali bersedih atas hal ini. Sang adik punya feeling kalau sang istri sepertinya merasa terganggu dengan telp dari sang adik. Sang adik mencoba menyadari hal itu, tetapi yang disayangkan, kenapa sang kakak tidak dapat berkata jujur dengan sang adik. Sang adik akan dapat menerima jika hal itu dapat diungkapkan dengan jujur oleh sang kakak.

Sempat suatu malam ketika sang adik menelpon sang kakak, memang sampai larut malam dan sang istri menegur sang kakak, tetapi suara tidak begitu jelas di telpon. Tetapi sang adik memaklumi hal tersebut, dan semenjak itu, sikap sang kakak agak berubah.

Sang kakak memang sayang kepada sang adik, tetapi sayang sang kakak hanya sebatas sayang sebagai teman, bukan seperti layaknya saudara (apakah benar yang adik rasakan?)

Andai kakak tahu apa yang adik harapkan dari kakak, pasti kakak akan mengerti apa yang adik impikan. Kakak, adik mohon agar dapat menyayangi adik dengan tulus.

            PERSAUDARAAN ABADI - SEBUAH MEMORY           


Di heningnya malam yang kian sepi sunyi

Kurasakan detak jantungku mengikuti jam dinding di kamarku

Oh tuhanku….

Kurasakan keheningan malam kembali

Kuingin kedamaian dan ketentraman hati

Kuharap ada secercah harapan

Akan cinta, kasih, dan kedamaian

Karena kumerindukan…

Rasa rindu akan indahnya persaudaraan

Satu cinta satu kasih dan satu hati

Yang tak bertepi

Di dunia dan akhirat nanti



Karena seribu bahasa yang tak diresapi nurani

Tak mungkin mengobati kerinduan akan kasih sayang..

Kerinduan akan cinta, kerinduan akan persaudaraan

Akankah terobati disini…



Saudaraku

Obati aku dengan nuranimu

Obati aku dengan fikiran yang suci

Obati aku dengan keindahan dunia surgawi

Keindahan lahir bathin yang asli

Keindahan dunia akhirat yang nyata

Akan persaudaraan kita



Andai dunia ini penuh dengan senyuman

Dan tawa yang indah nan ceria

Yang menghiasi bathin kita

Mengobati segala luka di hati

Membuat persaudaraan kita abadi



Oh begitu indahnya hari ini

Kuharap kudapat seribu senyuman

Senyuman penuh cinta dan ketulusan

Cinta dan ketulusan akan persaudaraan

Tanpa banyak tanya akan semua jawaban



Darimanakah datangnya persaudaraan…

Persaudaraan bukan karena harta kekayaan

Persaudaraan bukan karena kekerabatan

Persaudaraan bukan karena rupa yang rupawan

Tetapi persaudaraan yang datangnya

Dari cinta dan ketulusan…

Begitu indah dan nikmatnya persaudaraan

Betapa tinggi derajat nilai persaudaraan

Dan kuharap semua mengerti dan faham

Rasa persaudaraan yang tulus

Tanpa menilai segala permusuhan

Yang dapat memecahbelah kebersamaan



Dan kuingin,

Dan kuyakin,

‘Kan ku dapat disini

di kalangan manusia yang berhati nurani



buanglah nafsu angkara murka

karena itu hanyalah sampah belaka

tak ada manfaat tak ada guna

kuharap kita semua menyaudara

menyaudara lahir  bathin

menyaudara dunia akhirat

walau ada aral melintang

aral melintang diantara kita

pasti diatasi dengan cinta dan ketulusan

satu cinta, satu kasih dan satu hati

akankah abadi…

selama-lamanya diakhirat nanti….



Adakah mawar putih yang selalu mewangi

‘Tuk menghiasi bathinku

serta merta menebar wangi di jiwamu

mengobati rasa pedih di jiwamu

mengobati ras pilu di hatimu



Puncak gunung tinggi ‘kan kudaki

Lautan luas ‘kan kusebrangi

Sungai-sungai ‘kan kuarungi

Asalkan dapat kutemukan

Persaudaraan abadi



‘Kan kubisikan sajak-sajak indah kepadamu

dari hati ke hati…

karena kusangat merindukan

kebersamaan dan persaudaraan abadi



berikan aku seribu maaf

‘Kan kubalas dengan sejuta maaf

Sejuta maaf atas permintaan maaf

‘Kan kupersembahkan untukmu



buanglah jauh-jauh rasa curiga

buanglah jauh-jauh rasa dengki

buanglah jauh-jauh rasa benci

buanglah jauh  rasa iri hati



awan ‘kan memutih

langit ‘kan membiru

matahari ‘kan bersinar

walau kekelaman malam ‘kan mengganti

namun bintang-bintang,

dan rembulan ‘kan berseri-seri

sering kutengadahkan wajahku

ke langit…

kearah bulan purnama

dan kesemestaan galaksi

kearah terbit terbenamnya matahari

pagi berganti siang

siang berganti sore

sore berganti malam

begitupun dengan kehidupan kita

ada tangis dan tawa

akan persaudaraan kita



oh langitku

putih

biru

abu

terkadang hitam kelam

kupijak tanah ini…

bukan berarti tak kuinjak langit itu

aku memang berada di atas hamparan

hamparan yang membuatku seperti;

terhampar, terdampar

di tanah yang suci



ku berharap

terhampar, terdampar

dalam hati nuranimu yang suci

karena kubutuh kedamaian hati

kumerindukan persaudaraan abadi



peluklah aku, Saudaraku,

dengan secercah cahaya nurani

rangkullah aku, Saudaraku

dengan secercah cahaya;

yang mulya dan suci

tanpa ada rasa benci yang merusak hati

merusak cinta, mengkoyak-koyak kedamaian

dalam dada, dalam diri….

Yang tersembunyi….



Rindukan aku Saudaraku

Kadang kuingin terbang tinggi

‘Tuk mengejar jiwamu yang tlah pergi

meninggalkan ku sendiri

dalam kesendirian yang sunyi



kembalilah saudaraku

kembali kedalam hati nuranimu yang hakiki

karena kuingin menyelami jiwamu

karena kuingin menyelami bathinmu

‘Kan kuselami

dengan cinta, kasih dan kedamaian

akan persaudaraan abadi



Saudaraku

Tataplah mataku

Dengan tatapan penuh kedamaian

Dengan kecerahan jiwamu

Dengan kecerahan hatimu

Bukan dengan keangkuhan

Dan prasangka hati

Prasangka hati yang jauh dari hakikat diri

Diri manusia yang penuh dengan hati nurani

Yang  hakiki….



Resapi jiwaku

Resapi nuraniku

Jiwai hatiku degan jiwamu

Dengan cinta, kasih dan kedamaian

Temui jiwaku dengan kedamaian hati

Karena ini jalan terbaik

Untuk menyatukan hati nurani

Satu cinta, satu kasih dan satu hati

Akan persaudaraan abadi



Saudaraku

Cintai rasa persaudaraan ini

Satu cinta, satu kasih dan satu hati

Karena masa depan menyongsong

Kepada kita semua disini

Masa depan dunia surgawi…

Semua pun tahu, semua pun yakin

Persaudaraan ini akan abadi

Selama-lamanya diakhirat nanti

Satu cinta, satu kasih dan satu hati



By : Saudara yang mencintaimu


Kamu adalah orang yang telah mengajari bahwa aku dapat membuat perubahan. Aku sungguh-sungguh tidak tahu bagaimana caranya mengajar sampai bertemu denganmu.  Hangatkan hati seseorang hari ini. Tolong ingatlah bahwa kemana pun kamu pergi, apa pun yang kamu lakukan, kamu akan punya kesempatan untuk menyentuh atau merubah diri seseorang. Cobalah lakukan hal itu dengan cara yang positif. Teman adalah malaikat yang mengangkat kita ke atas kaki kita, saat sayap kita bermasalah untuk mengingat bagaimana caranya terbang.

Sehari sebelum Natal tiba, tepatnya hari Rabu 24 Desember 2008. Kakak sepertinya punya masalah yang berat. Pagi hari sewaktu kerja, kakak sangat terilhat tidak bersemangat dan berbicara dengan nada ketus. Adik mencoba menahan adanya perubahan tersebut. Jam makan siang, disapa dengan EGP (emang gue pikirin) yang merfupakan sifat jelek sang kakak muncul, namun sang adik mencoba untuk mengacuhkan itu walau dengan bad mood jadinya. Dan setelah makan siang, sang kakak tidak seperti biasanya hanya HP saja dipegang tidak boleh. Hal ini semakin menguatkan ada sesuatu yang aneh. Sang kakak mengatakan hal ini privacy saya dan saya tidak mau privacy saya dilihat oleh orang lain, istri saya saja tidak berani. Kalimat ini muncul langsung dari sang kakak.

Pedih rasanya yang dirasakan sang adik atas kalimat itu. Tidak seperti biasanya, biasanya sang kakak tidak pernah bermasalah jika sang adik meminjam Hp nya dan tapi kali ini tidak tahu ada masalah apa.

Sang kakak pada hari-hari biasa juga sangat mencolok tidak mau menerima telp dari sang adik jika sudah di rumah dan sekarang di telp selalu sangat susah untuk diangkat. Kalau sang adik menelpon minimum 30 menit baru akan diangkat. (aneh banget khan???). Dulunya, begitu ada telp pasti langsung diangkat dan apabila ada telp yang tidak terdengar, maka pasti sang kakak akan langsung telp atau sms menanyakan ada apa, tetapi dengan adanya perubahan ini, sangat berbeda??

Tuhan, jangan biarkan perubahan ini terus terjadi pada sang kakak tersayang, jangan biarkan sang kakak terus berubah dan membuat sakit sang adik.

Adik merasa sang kakak ada masalah dengan perusahaannya yang lalu dikarenakan masalah teman yang dulu merupakan bawahan sang kakak di perusahaan lalu sedang dalam kasus yang belum jelas sumber masalahnya. Sepertinya kasus teman dari sang kakak dan juga merupakan teman dari adik membawa nama sang kakak, karena pada saat kejadian/ kasus, sang kakak masih menjabat di sana.

Tetapi kenapa sang kakak sangat sulit sekali untuk berbagi masalah??apakah dia tidak percaya pada adik??Adik sangat berharap semoga kakak dapat berbagi, semoga dengan berbagi dapat membuat makin lega.

Kakak sepertinya menghadapi suatu trauma untuk percaya ke orang akan kejadian yang ada di dirinya, sampai-sampai dia takut berbagi ke orang. Kakak juga pernah menanyakan ke salah satu teman kantor lain yang lumayan dekat dengan dirinya dan mengatakan kalau dia mendapatkan pesan dari seseorang bahwa temen sekantornya itu orangnya tidak dapat dipercaya dan itupun didapat oleh kakak dari orang yang katanya mengenal teman sekantornya itu lebih lama dari kakak??siapakah dia??

Kenapa hari-hari yang dilalui selalu penuh dengan suasana yang aneh dari kakak. Kakak andai kakak tahu, adik sangat sayang sama kakak, adik sayang ke kakak melebihi Wahid yang pernah pertama kali adik kenal. Tetapi kenapa yach kakak selalu berubah dengan sikap yang tidak transparant ke adik.

Yang terus menjadi pertanyaan di benak adik:
  1. Kenapa Kakak tidak pernah mau menelpon adik lagi seperti dulu untuk berbincang-bincang?
  2. Kenapa kakak sudah tidak mau menerima telp dari adik ketika sudah di rumah??
  3. Kenapa kakak sekarang sulit sekali mengangkat telp klo di telp?
  4. Kenapa kakak selalu menghindar ketika diajak berbicara hati ke hati di luar hari kerja?
  5. Kenapa kakak berat sekali untuk tidak menggunakan kata Aku, Saya, Gue??
  6. Apakah kakak juga sayang ke adik seperti adik sayang ke kakak??

Adik terlalu banyak mungkin menuntut ke kakak, tapi adik benar-benar mengharapkan hal ini bisa adik dapat dari kakak. Apa yang harus adik lakukan untuk mendapatkan ini semua dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan ini semua??apa yang harus adik tunjukan ke kakak?

Adik mungkin terlalu manja ke kakak, dan dengan sikap manja yang adik buat ke kakak, mungkin kakak tidak nyaman, tetapi dengan manjanya adik ke kakak begitu, perasaan adik di hati terasa tenang dan nyaman. Ini bertentangan sekali rasanya....apakah ini yang menyebabkan kakak berlaku aneh??

Kakak, adik mohon dengan sangat ke kakak agar kakak janganlah menjadi EGP, cuek dan berkata dengan jutek mulu. Adik mohon banget dengan sangat kak....!!

Sekian kali kakak sering menjawab dengan jutek dan kakak tidak merasa itu menyakiti adik, dan sedikit kata maaf tidak muncul dari bibir kakak. Adik benar mengharap, jika ada sesuati yang membuat suasana tidak nyaman, coba kakak cairkan suasana dengan sentuhan kehangatan dan kata maaf, itu sudah cukup membuat hati adik lega. Jika terjadi ribut yang kurang nyaman, atau adik sedang ngambek coba kakak cairkan dengan telpon atau mendekati adik dengan kata-kata yang dapat membuat lega atau dengan perhatian itu akan mencairkan suasana.

kata "terimakasih, maaf, dan tolong" adalah kalimat pendek yang sangat
sederhana tetapi mempunyai dampak yang positif. Namun mengapa kata-kata itu kadang sangat sulit kita ucapkan?

bagi siapapun kita perlu membiasakan mengucapkan kata-kata pendek
seperti terima kasih, maaf, dan tolong dimana pun, kapan pun, dan
dengan siapa pun kita berhubungan.
Dengan mampu menghargai orang lain minimal kita telah menghargai diri kita sendiri.
Best Regards,
Anthony

Ini mungkin yang sedikit adik harapkan, apakah ini hanya mimpi??? Tuhan, bantu anakmu ini supaya kelegaan dapat saya dapatkan.....

Tuhan, buat persaudaraan ini menjadi nyata dan abadi untuk selamanya.

Kamu adalah orang yang telah mengajari bahwa aku dapat membuat perubahan. Aku sungguh-sungguh tidak tahu bagaimana caranya mengajar sampai bertemu denganmu.

Persahabatan dan Persaudaraan adalah malaikat yang mengangkat kita ke atas kaki kita, saat sayap kita bermasalah untuk mengingat bagaimana caranya terbang.